Diganosa keperawatan merupakan bagian vital dalam menentukan asuhan keperawatan yang sesuai untuk membantu klien mencapai kesehatan yang optimal. Namun ada kalanya antara penyedia layanan kesehatan dan penerima layanan kesehatan tidak sesuai dengan harapan sehingga adanya gugatan hukum dalam permasalahan tersebut. Pendokumentasian asuhan keperawatan merupakan salah satu alat bukti tanggung jawab dan tanggung gugat dari perawat dalam menjalankan tugasnya. Sehingga perlu memberikan pengetahuan bagi perawat dalam pendokumentasian. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) telah menerbitkan secara resmi Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. SDKI, SLKI dan SIKI dapat digunakan oleh perawat di rumah sakit atau praktik mandiri keperawatan dalam menjalankan tugasnya. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan perawat tentang SDKI, SLKI, dan SIKI melaui sosialisasi. Metode yang digunakan dalam kegiatan yaitu pre post test tanpa kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling sebanyak 55 perawat yang mengikuti kegiatan sosialisasi. Insrtumen yang digunakan menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan 3S (SDKI, SLKI, SIKI). Didapatkan hasil sebelum dilakukan penyuluhan kesehatan dengan pengetahuan kurang sebanyak 32 (58,2%) responden, cukup sebanyak 12 (21,8%) responden, dan baik sebanyak 11 (20%) responden. Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tingkat pengetahuan responden menjadi pengetahuan kurang sebanyak 2 (3,6%) responden, cukup sebanyak 5 (9,1%) responden, dan baik sebanyak 48 (87,3%) responden. Hasil setelah dilakukan penyuluhan dapat dilihat pengetahuan responden meningkat dan metode ini dinilai efektif untuk meningkatkan pengetahuan responden.