Analisis Penerimaan Pengguna Aplikasi Ukrida Virtual Class Menggunakan Technology Acceptance Model 2

Abstract

Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi setiap aspek kehidupan, salah satunya adalah sistem pembelajaran. Proses belajar mengajar yang awalnya dilakukan secara tatap muka, tiba-tiba dipaksa untuk beradaptasi dengan kegiatan belajar dari jarak jauh. Didukung dengan kebijakan pembelajaran jarak jauh oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, pihak Universitas mengimplementasikan Learning Management System berbasis Moodle yang dikenal dengan Ukrida Virtual Class (UVC). Hasil penerapan dalam 2 tahun terakhir, ditemukan bahwa masih ada civitas akademika yang belum menggunakan Ukrida Virtual Class. Hal ini menciptakan kesenjangan antara pengguna. Pengujian Technology Acceptance Model 2 (TAM 2) dilakukan di Universitas Kristen Krida Wacana untuk mengetahui akar penyebab, perilaku dan penerimaan pengguna terhadap UVC. Variabel pada penelitian ini terdiri dari 9 variabel yaitu Subjective Norm, Image, Job Relevance, Output Quality, Result Demonstrability, Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, Intention to Use, dan Usage Behavior. Hasil prosedur pengujian menunjukan bahwa Subjective Norm berpengaruh positif signifikan terhadap Intention to Use, Perceived Usefulness, dan Image. Sedangkan Image, Job Relevance, Output Quality, Result Demonstrability, Perceived Ease of Use berpengaruh positif signifikan terhadap Perceived Usefulness. Perceived Usefulness dan Perceived Ease of Use berpengaruh positif signifikan terhadap Intention to Use. Dan Intention to Use berpengaruh positif signifikan terhadap Usage Behavior.

Analisis Penggunaan Google Meet sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Metode Technology Acceptance Model 2

“…Kemampuan SEM yang secara bersamaan dapat menguji hubungan variabel yang dimasukan ke dalam sebuah model yang terintegrasi memberikan kontribusi pada banyak penelitian. Dalam penelitian pemanfaatan SEM digunakan di berbagai disiplin ilmu seperti manajemen strategis, pemasaran dan psikologi [8]. Secara statistik, SEM merupakan versi lanjutan dari prosedur permodelan linear umum (seperti analisis regresi berganda) dan digunakan untuk menilai apakah model hipotesis yang dibuat konsisten dengan data yang dikumpulkan untuk menggambarkan teori yang ada [9].…”