Analisis Pemberian Diskon Terhadap Minat Beli Konsumen Dimasa Pandemic Covid-19

Abstract

Wabah covid 19 telah menjadikan berbagai sektor kehidupan terganggu, baik pendidikan, ekonomi dan kehidupan sehari hari. Sektor ekonomi yang menjadi objek penelitian ini pun ikut terganggu. Banyak pusat perbelanjaan tutup yang berimbas pada pemutusan hubungan kerja. Sebagian lagi tetap buka dengan memberikan berbagai insentif kepada pelanggan seperti harga diskon atau mengantarkan barang langsung kerumah. Tujuan penelitian ini untuk melihat bagaimana pemberian diskon menarik minat beli konsumen khususnya Gadget dimasa pandemik ini. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode survei memakai teknik purposive sampling, dimana penulis menyebarkan kuesioner kepada responden yang berjumlah 250 orang untuk dimintai pendapatnya bagaimana diskon mampu menambah minat beli konsumen dimasa pandemik covid 19. Periode survei dilakukan selama satu bulan pada periode Juni 2020. Dari 250 kuesioner yang disebar ada 220 kuesioner yang kembali dan diisi oleh responden. Hasilnya mayoritas masyarakat memilih untuk tidak membeli gadget meski dengan pemberian diskon kecuali sebagian kecil yang tetap membeli karena kebutuhan.

Pengaruh Diskon Harga, Gratis Ongkir, Dan Kemudahan Pembayaran Terhadap Kepuasan Konsumen Pengguna Shopefood Di Yogyakarta

“…Diskon harga merupakan cara perusahaan dalam memperoleh pendapatan secara cepat (Kusnawan, Diana, Andy, & Tjong, 2019). Dengan diskon harga maka perusahaan telah melakukan strategi penjualan dengan penawaran ke konsumen (Putra, Kumadji, & Yulianto, 2016) dalam (Mustomi, Puspasari, & Azizah 2020). Dengan diskon harga maka konsumen terbujuk memiliki produk tersebut (Hasibuan & Pratiwi 2021).…”

Food Consumption Behavior in Bandung Post COVID-19 Pandemic Emergence

“…This virus mainly attacks the human respiratory system (Ali et al, 2021) and, without adequate and speedy treatment, can cause death (Yusup et al, 2020). The COVID-19 pandemic causes significant shifts not only in health and cleanliness but also people's perception and behavior toward food consumption (Ali et al, 2021;Beard-Knowland, 2020;Ben Hassen et al, 2020;Hapsari et al, 2020;Lee & Kim, 2021;Yang et al, 2022;Yusup et al, 2020;Zuluğ et al, 2022), which might make some previously odd habits became a standard one post COVID-19 pandemic (Mustomi et al, 2020).. Regardless of the various securitization actions already being made, COVID-19 and its policies still cause disruptions to all aspects of human lives, whether directly towards health or indirectly to the socioeconomic, educational, and political situations of individuals, households, corporations, and countries globally.…”

“…Regardless of the various securitization actions already being made, COVID-19 and its policies still cause disruptions to all aspects of human lives, whether directly towards health or indirectly to the socioeconomic, educational, and political situations of individuals, households, corporations, and countries globally. The effects of the COVID-19 pandemic, both direct and indirect, are indeed felt by all levels of society, including by various industries and sectors all across the globe (Hapsari et al, 2020;Mustomi et al, 2020;OECD, 2020;Yusup et al, 2020). One country with a high amount of diverse population is Indonesia.…”