2017
DOI: 10.31227/osf.io/7hez3
|View full text |Cite
Preprint
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis kualitas air ekosistem mangrove di estuari Perancak, Bali

Abstract: Penelitian ini bertujuan menganalisis kualitas air mangrove alami dan rehabilitasi, meliputi DO, salinitas, suhu, pH, nitrat, dan ammonia serta fraksi sedimen. Penelitian dilaksanakan pada Januari hingga Maret 2011 bertempat di estuari Perancak, Bali. Data dianalisis di Balai Riset Observasi Kelautan (BROK) Jembrana, Bali. Pengukuran kualitas air dan fraksi sedimen dibagi kedalam 4 (empat) sub-lokasi pada masing-masing lokasi. Masing-masing sub-lokasi mewakili kondisi dan karakter lingkunga, yakni dekat muara,… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2021
2021
2021
2021

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 2 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Bila dibandingkan dengan kajian oleh Surinati dan Corvianawatie (2019), salinitas di perairan pulau-pulau kecil di Papua Utara dapat mencapai 34,38 ppt, yang artinya jauh lebih tinggi daripada salinitas air poros di TAHURA Ngurai Rai Bali. Meskipun begitu, nilai ini masih lebih tinggi dibandingkan dengan daerah mangrove riverine di Perancak oleh Susiana (2015) dengan, nilai salinitas 17,41 -22,87 ppt yang cenderung dipengaruhi oleh aliran air sungai yang tawar.…”
Section: Variabilitas Komunitas Mangrove Dan Lingkunganunclassified
“…Bila dibandingkan dengan kajian oleh Surinati dan Corvianawatie (2019), salinitas di perairan pulau-pulau kecil di Papua Utara dapat mencapai 34,38 ppt, yang artinya jauh lebih tinggi daripada salinitas air poros di TAHURA Ngurai Rai Bali. Meskipun begitu, nilai ini masih lebih tinggi dibandingkan dengan daerah mangrove riverine di Perancak oleh Susiana (2015) dengan, nilai salinitas 17,41 -22,87 ppt yang cenderung dipengaruhi oleh aliran air sungai yang tawar.…”
Section: Variabilitas Komunitas Mangrove Dan Lingkunganunclassified
“…tumbuh optimal pada suhu 18 -20 0 C (Alwidakdo et al, 2014). Hal yang sama ditemukan di Estuari Perancak, Bali dimana kondisi suhu pada daerah mangrove alami berkisar antara 29,08 -30,5 0 C (Susiana, 2015). Perbedaan suhu dapat disebabkan oleh kerapatan vegetasi mangrove, semakin rapat vegetasi mangrove maka suhu akan semakin rendah, karena cahaya matahari yang masuk ke ekosistem mangrove terhalangi oleh tutupan kanopi (Hambaran, 2014).…”
Section: Suhuunclassified
“…Sebagian besar kerusakan disebabkan oleh aktivitas manusia yang juga terjadi pada kawasan hutan mangrove di Desa Cendi Manik Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat Nusa Tenggara Barat dengan adanya kegiatan usaha tambak. Aktivitas antropogenik dapat menyebabkan penurunan kualitas lingkungan biotik dan abiotik antara kawasan hutan mangrove alam dengan rehabilitasi (Susiana, 2015). Keberadaan sedimen berlumpur atau berpasir pada ekosistem mangrove merupakan rumah bagi beragam epibenthic, infauna, dan meiofaunal yang terdapat komunitas fitoplankton, zooplankton dan ikan (Kandasamy & Bingham, 2001).…”
unclassified