2022
DOI: 10.21831/jsd.v11i1.44921
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Korelasi Indeks Massa Tubuh (IMT) dalam Keluarga Remaja Putri yang Mengalami Obesitas di Yogyakarta

Abstract: Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan bagi masyarakat di dunia. WHO memperkirakan terdapat 2,8 juta orang yang meninggal akibat obesitas. Prevalensi obesitas pada orang dewasa dengan usia 18 tahun di Indonesia, terutama di DIY mengalami peningkatan dari tahun 2007-2018. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan obesitas yaitu faktor genetik. Peran faktor genetik dalam pewarisan obesitas akan tampak pada pola pewarisan IMT di dalam keluarga dan dapat dilihat secara kuantitatif dengan adanya korelasi an… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
2
0
2

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
2
0
2
Order By: Relevance
“…It can also be due to non-insomniac respondents having BMI >25, where BMI >25 may be caused by such factors as genetic factors, lack of physical exercise, irregular diet, and BMI that come from either excess fat or large bone mass, not from muscle mass. So even if the respondents do not suffer from insomnia, the respondents still have a low level of fitness (Aprianto and Nurwahyuni, 2021;Kuswandi and Rahayu, 2022).…”
Section: The Relationship Between Insomnia and Fitness Levelmentioning
confidence: 99%
See 1 more Smart Citation
“…It can also be due to non-insomniac respondents having BMI >25, where BMI >25 may be caused by such factors as genetic factors, lack of physical exercise, irregular diet, and BMI that come from either excess fat or large bone mass, not from muscle mass. So even if the respondents do not suffer from insomnia, the respondents still have a low level of fitness (Aprianto and Nurwahyuni, 2021;Kuswandi and Rahayu, 2022).…”
Section: The Relationship Between Insomnia and Fitness Levelmentioning
confidence: 99%
“…For respondents with insomnia who do have a BMI ≤25, this BMI can be affected by factors such as genetics, physical exercise, and diet. These respondents likely had a BMI ≤25 by genetic factor, had a habit of doing regular and well-coordinated physical exercise, and a good diet, so although, with BMI ≤25 and an insomniac, it was still in good fitness level (Kuswandi and Rahayu, 2022).…”
Section: The Relationship Between Insomnia and Fitness Levelmentioning
confidence: 99%
“…Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan dalam kegiatan ini meliputi pemeriksaan indeks massa tubuh (IMT), pemeriksaan tekanan darah dan pemeriksaan gula darah sewaktu. Berdasarkan Gambar 3, IMT dibagi dalam kategori normal (18,5 -25,0), Overweight (>25,0 -27,0) dan Obesitas >27,0; (Faizah & Muniroh, 2018;Kuswandi & Rahayu, 2022) Tekanan darah dibagi dalam kategori Hipertensi (140/90 mmHg) dan normal (≥140/90 mmHg); sedangkan gula darah sewaktu dikategorikan dalam normal (<200 dl/mg) dan diabetes (>200 dl/mg). Hasil kondisi tekanan darah menunjukkan, 21% terdeteksi mengalami hipertensi, sisanya 79% dalam keadaan normal.…”
Section: Gambar 2 Karakteristik Responden Pemantauan Kesehatanunclassified
“…Hasil penelitian menunjukkan bahwa klasifikasi IMT pada responden yang tertinggi yaitu obesitas I sebanyak 27 (50,9%), dimana responden tersebut memiliki riwayat pola konsumsi yang tidak baik. Penelitian ini sejalan dengan penelitian oleh Kuswandi dan Rahayu, dengan hasil sebagian besar responden mengalami IMT kategori obesitas I 20 .…”
Section: Berdasarkan Imtunclassified