Leadership that is corrupt and very far from the truth and evil before God but is considered normal in the reign of King Ahab as written in 1 Kings, this crime which is considered normal presents a prophetic voice where Elisha pronounces punishment for Ahab, through the story of Ahab and Jezebel Christian leadership studies to be able to reduce the moral banality and character of Christian leaders as a study of Ahad and Izabel's leadership in 1 Kings 21. Using descriptive qualitative research methods with a literature study approach, it can be concluded that reducing the moral banality and character of Christian leaders as a study of Ahad and Izabel leadership Izabel in 1 Kings 21 Christian leadership needs to know the nature of moral banality and deviant character, which greatly influences the leader's life. Through studying the history of the journey of evil kings Ahab and Jezebel in leadership case studies can be a parameter for not falling into moral banality and evil character. And what is expected in the actualization of contemporary Christian leadership is to strengthen moral education and the formation of good character. In addition, Christian leaders also need to strengthen their relationship with God and deepen their faith to strengthen morality and integrity in their actions and decisions. Thus, the leadership study of Ahab and Izabel can be a lesson for Christian leaders to avoid moral banality and deviant character.AbstrakKepemimpinan yang rusak dan sangat jauh dari kebenaran serta jahat di hadapan Tuhan namun dianggap wajar terjadi dalam pemerintahan raja Ahab yang tertulis dalam 1 Raja-raja, kejahatan yang dianggap lumrah itu menghadirkan suara kenabian di mana Elisa menyatakan hukuman bagi Ahab, lewat kisah Ahab dan Izebel kepemimpinan Kristen belajar untuk dapat mereduksi banalitas moral dan karakter pemimpin Kristen sebagai studi kepemimpinan Ahab dan izabel dalam 1 Raja-raja 21. Menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi literature maka dapat disimpulkan bahwa mereduksi banalitas moral dan karakter pemimpin Kristen sebagai studi kepemimpinan Ahab dalam 1 Raja-raja 21 kepemimpinan Kristen perlu mengetahui hakikat banalitas moral dan karakter yang menyimpang, yang mana hal ini sangat memengaruhi kehidupan pemimpin. Lewat pembelajaran sejarah perjalanan raja jahat Ahab dan Izebel dalam studi kasus kepemimpinan dapat menjadi parameter untuk tidak terjerumus dalam banalitas moral dan karakter jahat. Dan yang diharapkan dalam aktualisasi kepemimpinan Kristen masa kini untuk memperkuat pendidikan moral dan pembentukan karakter yang baik. Selain itu, pemimpin Kristen juga perlu memperkuat hubungan dengan Tuhan dan memperdalam iman mereka untuk memperkuat moralitas dan integritas dalam tindakan dan keputusan mereka. Dengan demikian, studi kepemimpinan Ahab dan Izebel dapat menjadi pelajaran bagi pemimpin Kristen untuk menghindari banalitas moral dan karakter yang menyimpang.