Abstract:Maqoshid index is one of the alternatives in measuring the performance of Islamicbanking, Islamic banking which assessed aspects attainment of goals sharia. In thisresearch the author tried to assess the performance of Islamic banking in Indonesiawith maqoshid index approach. This research uses descriptive quantitativemethodology to the entire study population of Islamic banking in Indonesia, while thesample is that Islamic banking has published an annual report 3 year. This researchusing purposive sampling me… Show more
“…Pengukuran kinerja industri perbankan syariah saat ini masih banyak yang hanya sebatas menggunakan pengukuran kinerja keuangan, padahal hal ini tidak cukup bagi perbankan syariah, karena bank syariah sebagai salah satu entitas bisnis syariah berbeda dengan bank konvensional, diantaranya ialah adanya kewajiban untuk melaksanakan kepatuhan syariah secara menyeluruh (kaaffah) dan konsisten (istiqomah) (Juliana, Qudsi, Disman, & Marlina, 2019), sehingga tidak hanya dituntut untuk mengukur kinerja secara finansial saja tetapi juga harus diukur dari segi ketercapaian tujuan Syariah (Afrinaldi, 2013). Menurut Hasan (2017) pengukuran kinerja yang hanya berfokus pada kinerja keuangan ini mempunyai banyak kelemahan, di antaranya ialah manajer hanya akan fokus mengambil tindakan jangka pendek dan mengesampingkan rencana jangka panjang. Antonio (2012) mengemukakan bahwa pengukuran kinerja dengan pendekatan maqashid syariah yang dapat dijadikan sebagai pendekatan alternatif yang strategis untuk menggambarkan baik atau buruknya kinerja suatu perusahaan.…”
This study aims to see the description and influence of the level of capital adequacy (CAR), the level of financing risk (NPF), and the level of liquidity (FDR) on the performance of Sharia Rural Banks (BPRS) in Indonesia with the Sharia Maqashid Index (SMI) approach in 2018-2020. The research method used is a quantitative method using panel data regression analysis with the help of E-Views version 10 software. The results of the partial hypothesis test show that the level of capital adequacy has a significant positive effect on performance, the level of financing risk has a significant positive effect on performance, while the level of liquidity has no effect on performance. This finding implies that if the level of capital adequacy and the level of financing risk increase, the performance of the BPRS will also increase, then when the level of liquidity increases or decreases, it does not affect the performance of the BPRS.Keywords: Capital adequacy level; Financing risk level; Liquidity level; Sharia Maqashid Index.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran serta pengaruh dari tingkat kecukupan modal (CAR), tingkat risiko pembiayaan (NPF), dan tingkat likuiditas (FDR) terhadap kinerja Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia dengan pendekatan Sharia Maqashid Index (SMI) pada Tahun 2018-2020. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi data panel dengan bantuan software E-Views versi 10. Hasil penelitian uji hipotesis secara parsial menunjukan tingkat kecukupan modal memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kinerja, tingkat risiko pembiayaan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kinerja, sedangkan tingkat likuiditas tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja. Temuan ini memberikan implikasi jika tingkat kecukupan modal dan tingkat risiko pembiayaan mengalami peningkatan maka kinerja BPRS juga akan meningkat, selanjutnya ketika tingkat likuiditas meningkat maupun menurun, maka tidak berpengaruh terhadap peningkatan kinerja BPRS.Kata Kunci: Tingkat kecukupan modal; Tingkat risiko pembiayaan; Tingkat likuiditas; Sharia Maqashid Index.
“…Pengukuran kinerja industri perbankan syariah saat ini masih banyak yang hanya sebatas menggunakan pengukuran kinerja keuangan, padahal hal ini tidak cukup bagi perbankan syariah, karena bank syariah sebagai salah satu entitas bisnis syariah berbeda dengan bank konvensional, diantaranya ialah adanya kewajiban untuk melaksanakan kepatuhan syariah secara menyeluruh (kaaffah) dan konsisten (istiqomah) (Juliana, Qudsi, Disman, & Marlina, 2019), sehingga tidak hanya dituntut untuk mengukur kinerja secara finansial saja tetapi juga harus diukur dari segi ketercapaian tujuan Syariah (Afrinaldi, 2013). Menurut Hasan (2017) pengukuran kinerja yang hanya berfokus pada kinerja keuangan ini mempunyai banyak kelemahan, di antaranya ialah manajer hanya akan fokus mengambil tindakan jangka pendek dan mengesampingkan rencana jangka panjang. Antonio (2012) mengemukakan bahwa pengukuran kinerja dengan pendekatan maqashid syariah yang dapat dijadikan sebagai pendekatan alternatif yang strategis untuk menggambarkan baik atau buruknya kinerja suatu perusahaan.…”
This study aims to see the description and influence of the level of capital adequacy (CAR), the level of financing risk (NPF), and the level of liquidity (FDR) on the performance of Sharia Rural Banks (BPRS) in Indonesia with the Sharia Maqashid Index (SMI) approach in 2018-2020. The research method used is a quantitative method using panel data regression analysis with the help of E-Views version 10 software. The results of the partial hypothesis test show that the level of capital adequacy has a significant positive effect on performance, the level of financing risk has a significant positive effect on performance, while the level of liquidity has no effect on performance. This finding implies that if the level of capital adequacy and the level of financing risk increase, the performance of the BPRS will also increase, then when the level of liquidity increases or decreases, it does not affect the performance of the BPRS.Keywords: Capital adequacy level; Financing risk level; Liquidity level; Sharia Maqashid Index.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran serta pengaruh dari tingkat kecukupan modal (CAR), tingkat risiko pembiayaan (NPF), dan tingkat likuiditas (FDR) terhadap kinerja Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia dengan pendekatan Sharia Maqashid Index (SMI) pada Tahun 2018-2020. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi data panel dengan bantuan software E-Views versi 10. Hasil penelitian uji hipotesis secara parsial menunjukan tingkat kecukupan modal memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kinerja, tingkat risiko pembiayaan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kinerja, sedangkan tingkat likuiditas tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja. Temuan ini memberikan implikasi jika tingkat kecukupan modal dan tingkat risiko pembiayaan mengalami peningkatan maka kinerja BPRS juga akan meningkat, selanjutnya ketika tingkat likuiditas meningkat maupun menurun, maka tidak berpengaruh terhadap peningkatan kinerja BPRS.Kata Kunci: Tingkat kecukupan modal; Tingkat risiko pembiayaan; Tingkat likuiditas; Sharia Maqashid Index.
“…Maqashid syariah index digunakan sebagai rujukan dalam penilaian kinerja bank umum syariah. Banyak penelitian mengenai pengukuran kinerja bank umum syariah menggunakan maqashid syariah index seperti penelitian yang dilakukan oleh Suhada & Sigit (2014), Syofyan (2017), Rismayani & Nanda (2018), Sudrajat & Sodiq (2016), Al Ghifari dkk. (2015), Cakhyaneu (2018), dan Adzhani & Rini (2017).…”
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan nilai-nilai Islam, ukuran bank, dan usia bank terhadap kinerja bank umum syariah yang diukur dengan Indeks Maqashid Syariah. Berdasarkan metode purposive sampling, diperoleh sampel 9 bank umum syariah. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menyimpulkan bahwa (1) variabel nilai-nilai Islam memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kinerja Bank Umum Syariah terutama untuk menegakkan keadilan. (2) variabel ukuran bank memiliki pengaruh positif signifikan terhadap mendidik individu. (3) variabel umur bank sebenarnya memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap mendidik individu dan untuk kepentingan publik. Penelitian ini telah memberikan kontribusi kepada manajemen bank syariah yang perlu mempertahankan dan meningkatkan penerapan nilai-nilai Islam dalam kegiatan operasionalnya, misalnya dengan meningkatkan ekuitas dengan basis bagi untung dan menghindari riba dan laba yang adil untuk meningkatkan kinerjanya.
“…Maqashid means intentional or purposes while al-syariah means the road to a water source, it can also be said as a way to the main source of life (Al Ghifari et al, 2015). In terminology, Maqashid sharia is the safeguarding of the aims and objectives of sharia as a basic effort to survive, withstand the factors of damage and encourage prosperity (Rosyidah et al, 2018).…”
This study aimed to know whether or not there are significant differences between Indonesian’s and Malaysian’s Sharia banks and analyze the performance based on the concept of Maqashid Syariah using SMI (Sharia Maqashid Index) Value. This study is used data from financial report and annual report which were provided by each Islamic Bank sample. The whole samples is consist of 6 Sharia banks in Indonesia and 9 Sharia banks in Malaysia using purposive sampling methods. The total observation is 75 during five years period (2015-2019). The analytical method in this study is Descriptive Test, Normality Test, Homogeneity Test, and Different Test. Based on the results of the study, it can be concluded that the highest-ranking performance of Sharia banking in Indonesia is achieved by BTPN Syariah and the highest-ranking performance of Sharia banking in Malaysia is achieved by CIMB Islamic Bank Berhad. The result of this study showed that SMI Values in Indonesian’s Sharia banking were significantly different to Malaysia’s Sharia banking.
Keywords: Maqashid Sharia, Banking Performance, Sharia Banking, Sharia Maqashid Index, Indonesia, Malaysia
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.