“…"Bagaimana pengaruh gaya berpikir siswa terhadap kemampuan komunikasi matematis dalam interpretasi terhadap soal matematika, pemilihan strategi penyelesaian, dan kemampuan penyelesaian masalah matematika?" Kemampuan komunikasi matematika menurut Baroody (Nurmalia et al, 2022) yakni tingkat kompetensi peserta didik yang melibatkan kecakapan writing (menulis), discussing (berdiskusi), reading (membaca), listening (mendengarkan), dan representing (merepresentasikan). Berdasarkan penjelasan NCTM, terdapat 7 indikasi seorang individu mempunyai kemahiran dari segi komunikasi matematis, yakni 1) bisa membaca, memahami, mengidentifikasi, dan merepresentasikan ide matematika; 2) mampu membedakan dan menggunakan simbol matematika untuk menyelesaikan persoalan sehari-hari; 3) mampu melakukan evaluasi pekerjaan yang berhasil diselesaikan sesudah menerima petunjuk dari guru baik melalui writing, discussing, dan listening; 4) bisa memaparkan gagasan kedalam bentuk matematika baik secara lisan mapun tulisan dengan melibatkan aljabar, grafik, gambar, maupun benda nyata serta bisa mengubah persoalan yang terjadi kedalam bentuk matematika; 5) bisa menjelaskan hasil pekerjaan secara generalisasi dengan melibatkan argumen maupun kojektur secara terstruktur; 6) mampu mengkorelasikan diagram, gambar, maupun benda nyata untuk menemukan pemecahan permasalahannya; dan 7) mampu mengidentifikasi segala aspek yang diketahui, ditanyakan, dan juga cara penyelesaiannya.…”