2018
DOI: 10.31849/teknik.v12i2.1889
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Kehilangan Kadar Aspal pada Aspal Buton untuk Campuran Laston Lapis Antara (AC-BC)

Abstract: Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki deposit aspal alam (aspal buton) yang terbesar didunia. Ironisnya sebagian besar kebutuhan aspal dalam negeri masih harus selalu diimpor dari luar negeri. Pada saat ini banyak upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk memaksimalkan pemakaian aspal buton untuk menggantikan aspal minyak yang diimpor dari luar. Berpedoman kepada Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3 (tiga) telah diisyaratkan bahwa toleransi kadar aspal pada campuran beraspal adalah ± 0,3% dari berat … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Dari gradasi agregat yang berbeda-beda menciptakan aspal dengan stabilitas besar serta rendah [3]. Lapis aspal beton mempunyai stabilitas besar serta relatif kaku sebab rongga dalam struktur agregatnya relatif sedikit, sehingga silih mengunci satu sama dengan yang yang lain [4] [5]. Tujuan dari pengujian ini untuk mencari nilai marshal stabilitas serta deformasi pada campuran aspal beton lapis antara (Asphalt Concrete-Binder Course) yang optimal dengan penggunaan limbah beton RCA dalam pengganti agregat kasar.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dari gradasi agregat yang berbeda-beda menciptakan aspal dengan stabilitas besar serta rendah [3]. Lapis aspal beton mempunyai stabilitas besar serta relatif kaku sebab rongga dalam struktur agregatnya relatif sedikit, sehingga silih mengunci satu sama dengan yang yang lain [4] [5]. Tujuan dari pengujian ini untuk mencari nilai marshal stabilitas serta deformasi pada campuran aspal beton lapis antara (Asphalt Concrete-Binder Course) yang optimal dengan penggunaan limbah beton RCA dalam pengganti agregat kasar.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Oleh sebab itu nilai yang didapatkan harus sesuai dengan ketetapan yang di tetapkan oleh (Bina Marga, 2018). [1] Beberapa penelitian sejenis yang telah dilakukan yaitu penggunaan filler dari abu sekam padi pada campuran AC-BC menghasilkan peningkatan nilai stabilitas sisa disebabkan oleh semakin tebalnya aspal yang menyelimuti agregat [2], penggunaan agregat batu gunung untuk bahan campuran beton aspal menghasilkan sifat fisik dan mekanik agregat untuk campuran beraspal panas mempengaruhi semua kinerja dari kriteria Marshall pada campuran yang dibuat [3], penggunaan material batu kapur dan variasi aspal Kabungka menghasilkan pengujian agregat split, medium dan abu batu tidak memenuhi spesifikasi, Sedangkan pada nilai VFA, Stabilitas dan Marshall Quotient sedangkan pada nilai VMA, VIM, dan Flow berdasarkan grafik terjadi penurunan [4], model hubungan antara nilai stabilitas campuran AC-BC dengan kadar limbah plastik jenis PP (Polypropylene) dan kadar aspal dan model hubungan antara nilai kuat tarik tidak langsung campuran AC-BC dengan kadar limbah plastik jenis PP (Polypropylene) dan kadar aspal [5], Kadar aspal tengah / ideal untuk AC agregat sungai Serang berdasarkan rumus Spesifikasi Depkimpraswil 2002 tidak berbeda secara signifikan dengan kadar aspal optimum dari gambar hubungan kadar aspal dan parameter Marshall [6] (VIM), dan rongga terisi aspal (VFB) karena sifat fly ash terhadap aspal tidak secepat bereaksi dalam hal pengerasan dibanding dengan filler semen [7], perbandingan gradasi agregat AC-BC nilai stabilitas marshall quotient hasil core drill dan stabilitas marshall quotient hasil beton aspal padat adalah 0,44 % [8], uji inti (core) tidak boleh digunakan untuk pengujian ekstraksi [9], Dengan memakai agregat kasar dari Sungai Tuak, Kabupaten Kerinci, Propinsi Jambi sebagian besar nilai properties Marshall memenuhi syarat spesifikasi yang telah ditentukan yaitu nilai VMA, VFB, Stabilitas, Flow dan Marshall Quotient [10].…”
Section: Pendahuluanunclassified