Analisis Harga Saham Syariah di Indonesia: Ketidakpastian Kebijakan, Harga Minyak Dunia dan Harga Emas

Abstract

This study aims to determine the effect of US Economic Policy Uncertainty, Singapore Economic Policy Uncertainty, Oil Price, and Gold Price on the Shariah Stock Price in Indonesia. The data used are secondary monthly time series data from 2009M1 to 2019M12 which is obtained from related website. This study used multiple linear regression analyis model with the OLS (Ordinary Least Square) method to determine how the influence of the independent variable on the dependent variable. The results of this study incicated that simultaneously, US Economic Policy Uncertainty, Singapore Economic Policy Uncertainty, Oil Price, and Gold Price have a significant influence on the Shariah Stock Price in Indonesia. Furthermore, partialy: (1) US Economic Policy Uncertainty has a negative and significant effect on the Shariah Stock Price in Indonesia; (2) Singapore Economic Policy Uncertainty has a positive and insignificant effect on the Shariah Stock Price in Indonesia; (3) the oil price has a negative and significant effect on the Shariah Stock Price in Indonesia; (4) the gold price has a positive and significant effect on the Shariah Stock Price in Indonesia.

Volatility of World Oil Prices Towards Venezuela's Economic Crisis

“…Until the year the price world oil experienced several times strengthening . This reinforcement is driven by anticipation exists pruning production carried out by OPEC up to in 2018 (Setiawan, 2018) .…”

The Impact of the Increasing Cooking Oil Price on the Economic Stability of Traders and Buyers in Indonesia

“…This analysis can help in understanding the effectiveness of these policies in reducing the impact of price increases on traders and consumers. We can see how these policies affect economic stability in urban and rural areas differently (Setiawan & Prasetyo, 2021).…”

Analisis Sentimen Terhadap Dampak Inflasi di Indonesia Menggunakan Metode Multinomial Naïve Bayes

“…Inflasi yang cukup tinggi, sangat penting diawasi oleh pemerintah karena akan berdampak pada sektor ekonomi yang bisa membuat ketidakstabilan ekonomi dan mengganggu stabilitas sosial dan politik [3] dan dikhawatirkan akan menambah jumlah garis kemiskinan masyarakat [4]. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kenaikan inflasi adalah harga bahan bakar minyak dunia dan ada gangguan panen atau banjir [5], kemudian fenomena perang antara Rusia dan Ukraina berdampak pada harga minyak mentah [6] sehingga perekonomian dunia mengalami dampak dari perang termasuk Indonesia dimana pihak Rusia membatasi penjualan minyak terhadap beberapa negara dunia, sehingga menimbulkan kekacauan perekonomian dunia yang mengakibatkan kenaikan inflasi di berbagai negara, dengan faktor-faktor tersebut pemerintah diharapkan mampu membuat sebuah kebijakan yang mampu menekan angka inflasi yang rendah bagi indonesia, jika inflasi rendah akan mendorong ekonomi [7] dan mengurangi permasalahan negatif bagi negara, karena tingkat inflasi mencerminkan kestabilan perekonomian negara, yang akan membuat masyarakat di Indonesia menjadi sengsara atau lebih baik, Indonesia sendiri tingkat inflasi tertinggi selama periode 2000-2021, dengan tertinggi pada tahun 2006 yaitu 13,11 % [8] yang disebabkan oleh kenaikan harga BBM dan kenaikan suku bunga rill. Dari persoalan-persoalan terhadap kondisi inflasi di Indonesia menimbulkan beberapa opini-opini masyarakat berkaitan dengan inflasi tersebut khususnya di media sosial twitter.…”

“…Prior probability didapat, kemudian menghitung kondisi probabilitas untuk setiap masing-masing kata dan masing-masing sentimen pada contoh data latih. Perhitungan dapat dilihat pada Tabel 11,12,13 menggunakan persamaan (6). Proses klasifikasi naive bayes multinomialnb bobot probabilitas data uji sudah didapat, kemudian menentukan nilai probabilitas terbaik dan didapatkan kelas negatif mendapatkan nilai probabilitas tertinggi yaitu 3,36549, maka data uji tersebut masuk kedalam kelas negatif.…”