Analisis Gaya Bahasa Kumpulan Cerpen Sagra Karya Oka Rusmini Dan Implikasinya Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan jenis-jenis gaya bahasa, (2) menganalisis fungsi gaya bahasa, dan (3) mengetahui implikasi hasil analisis gaya bahasa yang digunakan dalam kumpulan cerpen Sagra karya Oka Rusmini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode kepustakaan atau dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat 18 bahasa kiasan, 14 ungkapan (idiom), 9 kata ambigu, 95 kata dalam bahasa daerah Bali, 8 bahasa Inggris, 8 bahasa Jepang, 1 bahasa Yunani, dan 1 bahasa Latin yang digunakan dalam kumpulan cerpen Sagra karya Oka Rusmini, yang bertujuan untuk memberikan penekanan atau penegasan maksud pengarang, membangun suasana lingkungan sosial (latar sosial) dan untuk mempertahankan nilai rasa dalam cerpen; (2) terdapat 28 kata penghubung dan, 15 kata akan tetapi, dan 2 kata karena, yang masih dapat disisipkan secara implisit dalam kalimat untuk memperjelas hubungan antarkalimat yang berurutan, juga terdapat 19 jenis majas dengan jumlah pemakaian yang berbeda, yaitu 78 anafora, 51 elipsis, 23 personifikasi, 19 hiperbola, 16 polisindeton, 16 epistrofa, 15 mesodiplosis, 9 klimaks, 9 epizeukis, 6 metafora, 5 anadiplosis, 3 asindeton, 2 sarkasme, 2 ironi, 1 antitesis, 1 tautologi, 1 antiklimaks, 1 antanaklasis, dan 1 simploke untuk memberikan efek tertentu dalam kalimat; dan (3) implikasi hasil analisis gaya bahasa dalam pembelajaran bahasa Indonesia ditemukan dalam silabus pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SMA, Kurikulum 2013, kelas XI semester 1 dalam kompetensi dasar “Menganalisis teks cerita pendek, baik melalui lisan maupun tulisan” dengan materi pokok “Analisis bahasa teks cerita pendek”.

Gaya Bahasa pada Teks Cerita Fantasi Karya Siswa Kelas VII SMPN 3 Lubuk Basung

“…"Ombak berlari-lari di tepi pantai". Kalimat ini juga dapat ditemukan dalam kutipan "Asap rokoknya melukai wajahku", ombak dan asap rokok yang merupakan benda mati seolah-olah dapat berlari di pantai dan melukai wajah (Rumanti et al, 2021). b.…”

“…e. "Pohon pisang berlari mengejarku". Kalimat yang sama juga terdapat dalam temuan Rumanti (2021) dalam kutipan "Suaraku datang lagi", benda mati berupa pohon pisang dan suara digambarkan seolah dapat bergerak seperti berlari dan datang. f. "Aku mendengar pohon pinus menertawaiku karna terjatuh".…”

Model Storytelling Berbantuan Media Powerpoint dan Pengaruhnya terhadap Keterampilan Menyimak pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

“…Hal ini disebabkan karena keterampilan dasar yang akan menghubungkan berbagai keterampilan berbahasa yang lain. Memiliki keterampilan menyimak yang baik akan mempermudah siswa untuk memahami dan menguasai materi pelajaran serta mampu memperoleh informasi yang didengarnya, serta dapat berkomunikasi dengan baik (Ernawati & Rasna, 2020;Maruti, 2016).…”

Errors in Descriptive Essay Text for Fifth-Grade Elementary School Students

“…There are many types of language use carried out by indigenous people, but using more than one language can cause language errors. Language errors are processes that deviate from the language procedures (Ernawati & Rasna, 2020;Joyo, 2018;Jumadi, 2019). Previous research findings also confirm that many students still need help learning languages, especially Indonesian, which results in low learning outcomes (Ari Cahyani et al, 2019;Floryantini et al, 2019;Hardanti et al, 2022).…”