Analisis Financial Deepening Di Indonesia

Abstract

A. LATAR BELAKANGPembangunan ekonomi suatu negara tidak dapat dilepaskan dari sektor keuangan. Sektor keuangan dapat berperan dalam menjalankan fungsinya sebagai intermediary function. Dalam pembangunan sektor keuangan, suatu negara dihadapkan pada kondisi sektor keuangan yang mengalami pendalaman (financial deepening) dan sektor keuangan yang mengalami pendangkalan (shallow finance) (Fry, 1995:20).Keberadaan sektor keuangan dalam perekonomian suatu negara memiliki peran penting dalam upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.. Sektor keuangan yang berkembang dengan baik, maka akan dapat mendorong kegiatan perekonomian. Sebaliknya sektor keuangan yang tidak dapat berkembang dengan baik, maka akan menyebabkan perekonomian mengalami hambatan likuiditas dalam upaya mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi (Brandl, 2002:4). Secara lebih spesifik Dornbusch dan Reynoso (1989:204) menyatakan bahwa suatu negara akan berhasil dalam mencapai sasaran dalam pembangunan ekonominya, bila sektor keuangannya dapat berkembang dengan baik. Perkembangan sektor keuangan ini dapat dilihat dari kemampuannya dalam menyediakan tabungan yang cukup bagi keperluan investasi pembangunan maupuan dalam mengatasi masalah-masalah seperti pembiayaan inflasi dan pengaruh defisit anggaran terhadap pertumbuhan ekonomi.Keberadaan sektor keuangan dalam perekonomian dapat dilihat dari beberapa indikator. Pendapat yang dikemukakan oleh Lynch (1996:3-33) menunjukkan bahwa terdapat 5 indikator untuk mengetahui perkembangan sektor keuangan suatu negara, yakni; indikator kuantitatif, indikator struktural, indikator harga, indikator skala produk dan indikator biaya transaksi.Berkaitan dengan indikator kuantitatif tersebut, perkembangan sektor keuangan dalam perekonomian dapat diukur dengan engan menggunakan rasio antara aset keuangan dalam negeri terhadap PDB (seperti: rasio M1/GDP, M2/GDP, M3/GDP, M4/GDP). Rasio yang semakin besar menunjukkan semakin dalam sektor keuangan suatu negara (financial deepening). ANALISIS FINANCIAL DEEPENING DI

The Causality Variables of Financial Sector Deepening to Economic Growth in Indonesia 1986 - 2015

“…the function of financial intermediaries. The higher the ratio of financial assets to GDP can mean there is an increase in the use of money in the economy and will enlarge the existing activities also expanded on financial institutions in the economy in a country (Nasution, 1990in Ruslan, 2011. Levine (1997) states that there are four stages of the financial sector development.…”

“…The bidirectional causality hypothesis view States that the existence of the development of the financial sector will boost the economy in the activities conducted through product innovation, as well as the service and the existence of technological advancement. On the deepening of financial variables with economic growth could also be there is no relationship of mutual influence which is also called the independent hypothesis (Schumpeter, 1912in Ruslan, 2011.…”

The Analysis of Third-Party Funds, State Sukuk, and Corporate Sukuk Towards Financial Deepening in Indonesia

“…According to Shaw, the theory of financial deepening is indicated by the growing ratio between the sum of money supply (M2) to GDP, whereas smaller ratio of the money supply (M2) to GDP, it shows the low financial sector of a country (Ruslan, 2011). The higher value of financial deepening, wider practice of financial institutions, capital market, and money market in particular country could be happened.…”

“…There is a big necessity of strategic efforts in improving financial deepening. Some strategies to improve the financial deepening in Indonesia are conducting plans for improvement by increasing the access to the financial sector, with openness and efficiency and increasing the rate of effective return (Ruslan, 2011).…”

The Influence of Rupiah Exchange Rate, Interest Rate Levels, and The Composite Stock Price Index to Financial Deepening in Indonesia

“…The factors that influence financial deepening according to reference [3] consist of three factors, namely the effect of the exchange rate on financial deepening, the effect of national income on financial deepening and the influence of the interest rate on financial deepening. The exchange rate is an important macroeconomic variable in an open economy, because it is determined by the balance between demand and supply that occurs in the foreign exchange market.…”