2022
DOI: 10.31602/ann.v9i1.5417
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita Usia 2 – 5 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Sanoba Kabupaten Nabire

Abstract: Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan yang di alami oleh balita di dunia khususnya masalah kesehatan dalam bidang gizi. Kasus stunting berada di angka 34,8 persen pada 2013. Pada Riskesdas 2018 berada di angka 31,4 persen, (Tim Riskesdas, 2018). Untuk wilayah kabupaten nabire sendiri terdapat 185 kasus, dan kasus terbanyak terdapat pada wilayah kerja puskesmas Sanoba dengan 38 jumlah kasus stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar risiko pengetahuan ibu, pemberian ASI Eksklus… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
3
0
6

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 9 publications
(9 citation statements)
references
References 0 publications
0
3
0
6
Order By: Relevance
“…Selanjutnya penelitian lain menunjukkan bahwa kejadian BBLR merupakan salah satu variabel yang paling banyak diidentifikasi sebagai faktor risiko stunting. Penelitian Agustina & Fathur (2022), Pratama et al (2022), Rohmawati et al (2022) dan Rosmana et al (2022) merupakan beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa BBLR merupakan faktor risiko terjadinya stunting. Oleh karena itu kasus KEK perlu diperhatikan, agar dapat ditatalaksana dengan baik sebelum maupun selama kehamilan (Agustina & Fathur, 2022;Pratama et al, 2022;Rohmawati et al, 2022;Rosmana et al, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Selanjutnya penelitian lain menunjukkan bahwa kejadian BBLR merupakan salah satu variabel yang paling banyak diidentifikasi sebagai faktor risiko stunting. Penelitian Agustina & Fathur (2022), Pratama et al (2022), Rohmawati et al (2022) dan Rosmana et al (2022) merupakan beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa BBLR merupakan faktor risiko terjadinya stunting. Oleh karena itu kasus KEK perlu diperhatikan, agar dapat ditatalaksana dengan baik sebelum maupun selama kehamilan (Agustina & Fathur, 2022;Pratama et al, 2022;Rohmawati et al, 2022;Rosmana et al, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Status BBLR memberikan dampak terhadap pertumbuhan anak yang tidak optimal pada usia selanjutnya. Hal tersebut dapat dilihat dari tampilan fisik berupa berat badan dan juga tinggi badan yang cenderung lebih kurus dan lebih pendek jika dibandingkan anak yang tidak BBLR (9). Bayi yang dilahirkan dengan berat badan kurang akan mengalami kesulitan dalam mengejar pertumbuhan terutama pada usia dua tahun pertama dan berakhir pada perawakan yang pendek atau stunting (10).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…9 dan penelitian Pratama (2022). 19 20 Disarankan untuk baduta yang memiliki masalah BBLR dan penyakit infeksi diberikan perhatian khusus oleh posyandu serta perlu dilakukan peninjauan terkait perkembangan secara rutin agar gangguan perkembangan yang mungkin terjadi dapat segera dikenali dan diatasi WHO 2016. 21…”
Section: Hubungan Berat Badan Lahir Dengan Kejadian Stuntingunclassified