2022
DOI: 10.29303/ekonobis.v9i2.119
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Di Kabupaten/Kota Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016-2020.

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi angkatan kerja di Kabupaten/Kota Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2016-2020. Penelitian ini menggunakan data sekunder dan menggunakan analisis data panel dengan pendekatan yang terpilih yaitu Fixed Effect Model (FEM). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel tingkat upah berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat partisipasi angkatan kerja di Kabupaten/Kota Provinsi NTB tahun 2016-2020, variab… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
Order By: Relevance
“…Penyerapan Tenaga Kerja (PTK) Kabupaten Jepara Tahun 2001-2022 Pada tabel 1 terlihat bahwa perbandigan antara jumlah penduduk dengan jumlah penyerapan tenaga kerja masih tergolong jauh berbeda, penyerapan tenaga kerjamemiliki persentase yang tergolong kecil dibandingkan dengan jumlah sumber daya manusia yang ada. (Aini et al, 2022). Dengan adanya UMK pada suatu kota/ kabupaten bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakt serta kesejahteraan masyarakat.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penyerapan Tenaga Kerja (PTK) Kabupaten Jepara Tahun 2001-2022 Pada tabel 1 terlihat bahwa perbandigan antara jumlah penduduk dengan jumlah penyerapan tenaga kerja masih tergolong jauh berbeda, penyerapan tenaga kerjamemiliki persentase yang tergolong kecil dibandingkan dengan jumlah sumber daya manusia yang ada. (Aini et al, 2022). Dengan adanya UMK pada suatu kota/ kabupaten bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakt serta kesejahteraan masyarakat.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pembangunan ekonomi sendiri didefinisikan sebagai proses peningkatan pendapatan per kapita suatu masyarakat yang terjadi dalam skala jangka panjang (Saputra et al, 2019) Dalam pembangunan ekonomi dibagi lagi menjadi pembangunan ekonomi daerah dimana lebih berfokus pada pembangunan ekonomi dalam skala wilayah atau regional akan tetapi baik pembangunan ekonomi nasional maupun ekonomi daerah memiliki tujuan yang sama yakni kesejahteraan masyarakat dan peneyediaan lapangan pekerjaan (Setiawan, 2019) Indonesia saat ini menempati urutan ke empat negara dengan penduduk terbanyak di dunia hal itu menjadikan salah satu tantangan bagi Indonesia dalam mengelola banyaknya Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki dikarenakan akan meningkatkan jumlah tenaga kerja dan harus dibarengi dengan ketersediaan lapangan kerja. Tenaga kerja merupakan salah satu faktor krusial dan berpengaruh dalam mengatur serta mengendalikan sistem perekonomian, maka dari itu pembangunan ekonomi pada suatu negara tidak terlepas akan peran manusia sebagai input dalam pembangunannya (Aini et al, 2022) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) merupakan rasio penduduk dengan usia kerja yakni (15 tahun ke atas) dimana masih secara aktif ikut andil dalam pasar tenaga kerja, baik yang bekerja, mencari pekerjaan, dan mempersiapkan usaha (Hafiz et al, 2021) Untuk menghasilkan kualitas tenaga kerja yang unggul guna dapat bersaing dalam pasar tenaga kerja maka diperlukannya perbaikan pada beberapa sektor seperti pendidikan yang dapat dilakukan dengan menjalankan kewajiban belajar 12 tahun, selain itu peningkatan kualitas tenaga kerja dapat dilakukan dengan pemberian bekal seperti memberikan pelatihan khusus untuk berwirausaha sehingga masyarakat tidak hanya memiliki focus menjadi karyawan akan tetapi dapat menjadi seorang wirausahawan (M. Yusuf et al, 2019) Tingkat partisipasi angkatan kerja Provinsi Banten cenderung mengalami kenaikan tiap tahunnya akan tetapi pada tahun 2021 TPAK Provinsi Banten mengalami penurunan dari 64,48 persen menjadi 63,79 persen atau mengalami penurunan sebesar 0,69 persen. Penurunan TPAK tersebut terjadi akibat wabah COVID-19 yang melanda dunia dan memberikan dampak negative terhadap Indonesia akan tetapi hal tersebut tidak berlangsung lama terhadap TPAK Provinsi Banten yang dibuktikan pada tahun 2022 TPAK mengalami kenaikan sebesar 0,93 persen hal itu berarti Provinsi Banten telah bisa mengatasi hal tersebut dengan sektor industri yang mengalami peningkatan tinggi terjadi pada sektor industri pengolahan.…”
Section: Pendahuluanunclassified