Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Dan Pendapatan Petani Karet (Studi Kasus Petani Karet Di Wilayah Operasional Perusahaan Migas Kabupaten Musi Banyuasin)

Abstract

Musi Banyuasin merupakan salah satu kabupaten yang berkontribusi terhadap produksi karet di Provinsi Sumatera Selatan. Namun disisi lain produksi karet yang dihasilkan oleh petani karet belum optimal. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi produksi karet sehingga produksi karet petani dapat meningkat. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive di 7 desa dengan masing-masing desa terdiri 30 responden. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder dan untuk analisis data menggunakan spss 16. Berdasarkan hasil penelitian tingkat pendidikan petani mayoritas hanya mencapai Sekolah Dasar dan memiliki pengalaman berkebun karet selama 15 tahun. Sedangkan faktor yang berpengaruh nyata terhadap produksi karet adalah kepemilikan lahan karet (X2), jumlah tenaga kerja (X3), jenis bahan tanam yang digunakan (X4) dan penggunaan pupuk (X5). Sedangkan pendapatan keluarga sebesar Rp 3.732.000,- per bulan dan karet merupakan sumber pendapatan terbesar terhadap total pendapatan keluarga dengan kontribusi sebesar Rp 2.024.000,- per bulan sedangkan selebihnya berasal dari kegiatan berdagang dan buruh.

ORDINARY LEAST SQUARE ANALYSIS IN ESTIMATING THE PRODUCTION FACTORS OF MILKFISH (Chanos chanos) NURSERY CULTIVATION IN TURI DISTRICT, LAMONGAN

“…The findings are consistent with the research conducted by Isfrizal & Bobby (2018) and Nugraha & Maria (2021), indicating that labor significantly influences the income of farmers These results align with the initial hypothesis, which suggests that the labor variable has a positive effect on the income of milkfish farmers. Drawing parallels between their findings and the current research on milkfish farming, it suggests that the role of labor in enhancing income is a consistent trend across different agricultural sectors.…”

Perbandingan Sifat Fisis dan Mekanik pada bahan Medium Density Fibreboard (MDF) dan High Mosture Resistant (HMR) Menggunakan Zwick Roell Z005

“…Seperti kayu karet, kayu akasia dan H 25336-243 adapula kelompok kayu rimba campuran. Kayu karet tergolong ke dalam kayu kelas II dimana kayu karet dapat digunakan sebagai pembuatan beberapa produk seperti furniture, papan partikel, papan serat dan berbagai jenis kayu gergajian, serta dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan MDF (Medium Density Fiberbioard) [2]. Kayu karet pada masa lampau dianggap hanya sebagai limbah yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk pengasapan sit asap (RSS), dibakar di kebun ketika pembukaan lahan, atau di bangsal genteng dan batu bata [3].…”