Analisis Efikasi Diri Dalam Pemecahan Masalah Matematis  Peserta Didik Kelas Xi Ma Darul Ulum

Sholihah, Imroatus; Munawwir, Zainul; Noervadila, Irma

doi:10.47668/pkwu.v8i1.69

Cited by 5 publications

(5 citation statements)

References 2 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Namun siswa merasa yakin bahwa proses dan hasil akhir tersebut sudah benar tanpa ada keinginan untuk melakukan evaluasi Kembali. Hal ini sejalan dengan pernyataan Sholihah et al (2020), yang menyebutkan seseorang yang memiliki tingkat efikasi diri yang tinggi akan selalu memiliki kepercayaan diri yang besar atas kemampuannya dalam memecahkan masalah, sehingga tidak sadar bahwa telah melakukan kesalahan saat proses perhitungan.…”

Section: Diskusiunclassified

Deskripsi profil kemampuan metakognisi ditinjau dari level kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matematika

Baiq,

Hidayati

2024

creative of learning Stud. elementary education

View full text Add to dashboard Cite

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang bagaimana profil kemampuan metakognisi yang dimiliki oleh siswa dengan tingkat kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Adapun kemampuan metakognisi yang akan diteliti adalah pengetahuan metakognisi, perencanaan, monitoring pemahaman, pemilihan strategi dan evaluasi dalam aktivitas pemecahan masalah. jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif eksploratif.. Tahapan penelitian dilakukan dengan observasi, penentuan sampel, tes metakognisi, wawancara dan terakhir adalah analisis data. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalahl tes yang terdiri dari 2nomer untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan metakognisi siswa serta pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan: a) Siswa R1 yang memiliki level kemampuan tinggi memiliki profil metakognisi yang sangat baik. Siswa memunculkan aspek pengetahuan metakognisi dan keterampilan metakognisi yang meliputi perencanaan, monitoring pemahaman, pemilihan strategi dan evaluasi dilakukan secara sistematis; b) Siswa R2 dengan level kemampuan sedang memiliki profil metakognisi yang baik dalam aspek pengetahuan metakognisi, perencanaan, monitoring pemahaman serta pemilihan strategi, namun kurang baik dalam aspek evaluasi dan c) Siswa R3 dengan level kemampuan rendah menunjukkan profil metakognisi yang kurang baik dalam semua aspek baik itu pengetahuan metakognisi dan keterampilan metakognisi. Siswa tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk dikaitkan dengan masalah sehingga tidak mampu menyusun perencanaan yang sistematis dan tepat.

show abstract

Section: Diskusiunclassified

Deskripsi profil kemampuan metakognisi ditinjau dari level kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matematika

Baiq,

Hidayati

2024

creative of learning Stud. elementary education

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…akibatnya, self-efficacy menjadi elemen utama dalam pemecahan masalah matematika siswa, di sisi lain jika guru mengajarkan pemecahan masalah aritmatika tanpa memperhatikan self-efficacy siswa, siswa dapat berulang-ulang dalam kesalahan strategis dan ketidakmampuan untuk memperbaiki masalah. Self-efficacy perlu diperhatikan agar siswa tidak ragu-ragu dan benar-benar maksimal dalam menggunakan informasinya (Sholihah, Munawwir, & Noervadila, 2020).…”

Section: Pendahuluanunclassified

Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Ditinjau dari Self Efficacy Siswa

Aprilia,

Destiniar,

Septiati

2022

Suska J. Math. Educ.

View full text Add to dashboard Cite

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP Negeri 5 Muara Enim ditinjau dari self-efficacy siswa pada materi aritmatika sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian ini yaitu siswa kelas VII SMP Negeri 5 Muara Enim yang berjumlah 24 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes kemampuan pemecahan masalah matematis dan angket self-efficacy siswa. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa; 1) self-efficacy siswa terdiri dari self-efficacy tinggi (9 siswa), sedang (6 siswa), rendah (9 siswa); 2) keterampilan mengatasi masalah di kelas tinggi (5 siswa), sedang (11 siswa), rendah (8 siswa); 3) siswa yang memiliki self-efficacy tinggi dengan kemampuan pemecahan masalah tinggi dapat memenuhi keempat indikator kemampuan pemecahan masalah, siswa self-efficacy sedang dengan kemampuan pemecahan masalah sedang kurang mampu memenuhi keempat indikator kemampuan pemecahan masalah serta siswa yang memiliki self-efficacy rendah dengan kemampuan pemecahan masalah rendah tidak mampu memenuhi indikator pemecahan masalah. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin baik self-efficacy siswa maka semakin mudah untuk menyelesaikan masalah dan semakin rendah self-efficacy siswa, semakin sulit untuk mengatasi masalah

show abstract

“…Keraguan PR menunjukkan bahwa PR memiliki tingkat efikasi diri yang masih rendah. Menurut Sholihah et al, (2020)…”

Section: Subjek Penelitian Siswa Perempuan (Pr)unclassified

Analisis Kemampuan Metakognisi Siswa dalam Pemecahan Masalah Menggunakan Soal TIMSS ditinjau dari Perbedaan Gender

Fatima

Munawwir

Sari

2021

PKWU

Self Cite

View full text Add to dashboard Cite

Seeing the differences in the results of several previous studies on metacognitive abilities in problem solving, researchers are interested in examining students' metacognitive abilities in problem solving in terms of gender differences. This problem is important to study because it aims to determine the implementation of the metacognitive abilities of male and female students in problem solvingThe purpose of this study was to determine the metacognitive ability of male and female students in problem solving using TIMSS questions at SMP Al-Falah Pesanggrahan Jangkar for the 2020/2021 academic year. This type of research is descriptive qualitative. The subjects of this study were one male student and one female student from class VII SMP AL-Falah Pesanggrahan who had the same mathematical ability. Data collection techniques in this study were interviews, mathematical ability tests and TIMSS questions. Data analysis in this study was analyzed on each data collection technique. The results of data analysis showed that there was no difference in metacognitive ability in problem solving between male and female students. The metacognitive abilities of male and female students have been used well in problem solving. Both of them can explain their thinking process in every stage of problem solving. Keywords: Metacognition Ability, Problem solving, TIMSS questions, Mathematical Ability, Gender Difference.

show abstract

Analisis Efikasi Diri Dalam Pemecahan Masalah Matematis Peserta Didik Kelas Xi Ma Darul Ulum

Cited by 5 publications

References 2 publications

Deskripsi profil kemampuan metakognisi ditinjau dari level kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matematika

Deskripsi profil kemampuan metakognisi ditinjau dari level kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matematika

Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Ditinjau dari Self Efficacy Siswa

Analisis Kemampuan Metakognisi Siswa dalam Pemecahan Masalah Menggunakan Soal TIMSS ditinjau dari Perbedaan Gender

Contact Info

Product

Resources

About