Analisis Determinan Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) di Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index (JII)

Abstract

ABSTRACT
 The purpose of this research to uncover the practice of supervision on school financial management. The data used in the form of primary to be collected through the questionnaire and in-depth interviews. Respondents and informants of this study were school principals and supervisors. Quantitative and qualitative research methods were used in this study. The results of the research show that supervision at the planning and implementation stage is very good, as evidenced by the involvement of stakeholders in the preparation of school plans, although with different patterns. Supervision at the reporting and accountability stage are still at a good position. The role of supervisor is very needed in supervising school financial management. Supervisory competence regarding financial management must be improved through training, socialization and technical guidance.
 Keywords : School , supervision , efficiency and effective
 
 
 
 
 ABSTRAK 
 Tujuan penelitian ini untuk mengungkap praktik pengawasan pengelolaan keuangan sekolah. Data yang digunakan berupa data primer yang akan dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara mendalam. Responden dan informan penelitian ini adalah kepala sekolah dan pengawas sekolah. Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif digunakan pada penelitian ini. Hasil riset menunjukkan pengawasan pada tahap perencanaan dan pelaksanaan sangat baik, terbukti dengan keterlibatan stakeholders dalam penyusunan rencana sekolah, walaupun dengan pola yang berbeda-beda. Pengawasan pada tahap pelaporan dan pertanggungjawaban masih berada pada posisi baik. Peran pengawas sangat dibutuhkan dalam pengawasan pengelolaan keuangan sekolah. Kompetensi pengawas tentang pengelolaan keuangan harus ditingkatkan melalui pelatihan, sosialisasi dan bimbingan teknis.
 Kata Kunci : Sekolah, Pengawasan, efisiensi dan efektif.

Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting dengan Kinerja Lingkungan sebagai Variabel Intervening

“…Islamic Social Reporting adalah pembuatan kerangka pelaporan tradisional yang mencakup isu-isu yang terkait dengan prinsip-prinsip Islam seperti status kepatuhan syariah, zakat, dan transaksi yang bersih dari gharar dan riba, serta aspek sosial seperti qardul hasan, wakaf, shodaqoh, dan pengungkapan ibadah di lingkungan perusahaan (Abimayu et al 2019).…”

Pengaruh Faktor - Faktor Non Keuangan Terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index 70

“…Kemudian hasil penelitian Usamah & Andayani (2017) menjelaskan apabila komisaris indepeden dalam suatu perusahaan tidak lebih dari 50% dari dewan komisaris, maka pengaruhnya terhadap mengawasi kebijakan perusahaan terkait pengungkapan ISR tidak berarti apapun. Selanjutnya diperkuat penelitian Prameswari et al (2019) menyatakan apabila jumlah komisaris independen sedikit, maka tidak dapar memonitoring dan tidak dapat menekan manajemen untuk mengungkapkan ISR.…”

“…Selain itu monitoring dari investor institusi tidak dapat mendorong manajemen melakukan pengungkapan aktivitas sosialnya dengan luas, karena institusional shareholder dan kepemilikan manajerial lebih fokus untuk memantau kebijakan perusahaan dan apabila dihubungkan dengan pengungkapan aktivitas sosial perusahaan, maka monitoring tersebut dilakukan investor institusi dapat menimbulkan sikap terpaksa manajemen untuk melakukan pengungkapan aktivitas sosialnya. Selanjutnya penelitian Prameswari et al (2019) menyatakan kepemilikan manajerial adalah porposi kepemilikan saham atau modal dan kepemilikan yang ikut berperan menetapkan jumlah pengeluaran atas aktivitas sosial perusahaan, namun kepemilikan manajerial tidak memiliki peran mutlak dalam pengungkapan ISR dengan kepemilikan saham dibawah 5% jumlah saham beredar.…”

“…Salah satu monitoring adalah mengontrol dan memberikan arahan kepada manajemen yang tidak memberikan dampak positif termasuk pengungkapan ISR untuk mendapat legitimasi dari publik. Kemudian diperkuat penelitian Prameswari et al (2019) menjelaskan kepemilikan saham dengan porsi besar oleh insitusional memberikan hak bagi insitusi untuk memonitor dan memiliki pengaruh yang besar dalam pengambilan kebijakan perusahaan termasuk pengungkapan ISR.…”

“…Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Hidayah & Wulandari (2017) menyatakan komisaris independen memiliki peran dalam meningkatkan perusahaan kepatuhan dalam pengungkapan yang dilakukan dan akan mempengaruhi pengungkapan ISR. Selanjutnya penelitian Prameswari et al (2019) dengan menjelaskan komisaris indepeden sebagai anggota yang tidak memiliki kepemilikan saham diperusahaan dianggap mampu menjalankan kepentingan suatu perusahaan diatas kepentingan pihak lainnya yang merupakan kepentingan terhadap publik dan lingkungan perusahaan terwujud dengan pengungkapan aktivitas sosialnya. Kemudian diperkuat penelitian Baidok & Septiarini (2016) menyatakan komisaris independen dapat melindungi kepentingan pihak-pihak yang berkaitan dengan perusahaan.…”