Analisis Dampak Kebijakan Merger Dalam Pengembangan Bank Syariah Di Indonesia

Abstract

This study aims to analyze the impact of the merger policy on the progress of Islamic banks. The slow progress of Islamic banks in Indonesia makes experts think of a policy so that Islamic banks can develop rapidly. This type of research is library research, which is a series of activities that focus more on the methods of collecting library data, reading, taking notes and analyzing research materials. This type of research uses qualitative methods. The nature of this research is descriptive analysis, which is to systematically explain the data obtained as they are and be analyzed in depth. The results of this study are the sharia bank merger policy has not been able to increase the market share of Islamic banks in Indonesia, even the chance of decreasing the market share of Islamic banks is very high considering that many small Islamic banks will be unable to compete with the merged Islamic banks. It is different if the policy issued is to establish a new Sharia BUMN Bank. This policy will make competition more evenly distributed because it is seen from the asset side between Islamic banks that the difference is not too far away.
 Keyword : Policy; Merger; Islamic Banks
 
 Abstrak
 Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak kebijakan merger dalam kemajuan bank syariah. Lambatnya kemajuan bank syariah di Indonesia membuat para ahli memikirkan suatu kebijakan agar bank syariah dapat berkembang pesat. Jenis penelitian ini adalah library research, yaitu rangkaian kegiatan yang lebih menitikberatkan pada metode pengumpulan data pustaka, membaca, dan mencatat serta menganalisis bahan penelitian. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Sifat penelitian ini adalah analisis deskriptif yaitu menjelaskan data-data yang diperoleh apa adanya secara sistematis dan dianalisis secara mendalam. Hasil penelitian ini adalah kebijakan merger bank syariah belum bisa menaikkan market share bank syariah di Indonesia, bahkan peluang turunnya market share bank syariah sangat tinggi mengingat banyak bank syariah-bank syariah kecil yang akan kalah bersaing dengan bank syariah hasil merger. Berbeda halnya jika kebijakan yang dikeluarkan adalah mendirikan Bank BUMN Syariah yang baru. Kebijakan tersebut akan membuat persaingan lebih merata karena dilihat dari sisi aset antara bank syariah selisihnya tidak terlalu jauh.
 Kata Kunci: Kebijakan; Merger; Bank Syariah

Mergers and Acquisitions in Islamic Banking In Indonesia: A Study on BSI and Bank Victoria Syariah

“…The primary objective of horizontal mergers is to reduce competition or enhance efficiency by integrating production, distribution, and marketing activities. Additionally, horizontal mergers are beneficial for efficiency in research, development, and administrative facilities (Siregar & Sissah, 2021).…”

Pengaruh Opini Auditor Independen Dan Pengungkapan Sustainability Report Terhadap Kinerja Keuangan Dengan Dana Syirkah Temporer Sebagai Variabel Moderasi Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode 2016-2021

“…Rasio profitabilitas (ROA) bertujuan mengukur efisiensi aktivitas perusahaan. Untuk mengukurnya, peneliti menggunakan rumus : (Siregar, 2015).…”

Implikasi Kebijakan Merge Bank Syariah Indonesia terhadap Pertumbuhan Ekonomi

“…Hal itu tentunya perkembangan yang pesat bagi BSI diumur berdirinya yang terbilang baru. Apalagi kemajuannya banyak didukung oleh pemerintah dengan mengingat bahwa kehadiran BSI sebagai salah satu bank syariah yang dapat berkontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional (Siregar & Sissah, 2021). Keberhasilan tersebut, sebagai langkah awal dari kiprah BSI dalam menjawab tantangan dalang rangka menggapai visi perbankan kelas dunia dan mendorong pertumbuhan ekonomi Nasional, BSI harus melakukan berbagai cara melalui upaya transformasi kegiatan usaha yang terus menerus, sehingga mampu menciptakan produk keuangan syariah yang kompetitif, bervariatif dan mampu berkontribusi dalam meningkatkan penetrasi pasar yang memiliki manfaat yang besar bagi masyarakat, terkhusus para pelaku UMKM yang menjadi salah satu jantung perekonomian Indonesia (Kurniasari, 2021).…”