An Introduction to Political Communication

McNair, Brian

doi:10.4324/9780203828694

Cited by 290 publications

(101 citation statements)

References 0 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…McNair mendefinisikan komunikasi politik sebagai sebuah kegiatan komunikasi mengenai politik yang disengaja dan didalamnya meliputi: semua bentuk komunikasi yang dilakukan oleh politisi dan aktor politik lainnya yang bertujuan untuk mencapai hasil tertentu; komunikasi yang ditujukan kepada aktor-aktor politik tersebut oleh non-politisi, seperti para pemilih dan kolumnis surat kabar; dan komunikasi tentang para aktor politik tersebut dan aktivitas mereka yang dimuat atau dipublikasikan dalam berita, editorial surat kabar, maupun bentuk diskusi politik lainnya yang menggunakan media. McNair juga berpendapat bahwa komunikasi politik tidak hanya meliputi bahasa verbal ataupun pernyataan tertulis, melainkan juga alatalat visual lainnya seperti pakaian, dandanan, gaya rambut, desain logo, yakni semua elemen komunikasi yang dapat dikatakan membentuk sebuah "citra" atau identitas politis (McNair, 2011).…”

Section: Pemberlakuanunclassified

Model strategi komunikasi politik sosialisasi kebijakan Masyarakat Ekonomi ASEAN di Bandung Barat

2019

View full text Add to dashboard Cite

ABSTRAKSejak tahun 2016, Indonesia memasuki fase baru tatanan kehidupan bermasyarakat dalam lingkup kawasan ASEAN yakni dengan mulai efektifnya ASEAN Economic Community (AEC) atau yang lebih dikenal dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Konsekuensinya, Indonesia harus membuka perdagangan barang, jasa, dan pasar tenaga kerja dengan negara ASEAN lainnya. Pemerintah, baik pusat maupun daerah, perlu menyosialisasikan kebijakan terkait MEA kepada seluruh stakeholders termasuk kepada masyarakat luas guna menyiapkan masyarakat menghadapi fase baru kehidupan perekonomian nasional akibat pemberlakuan MEA. Studi ini bertujuan untuk mengetahui model ideal strategi komunikasi politik bagi pemerintah daerah Kabupaten Bandung Barat dalam menyiapkan masyarakat menghadapi pemberlakuan MEA. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan observasi, wawancara mendalam dan studi literatur. Pendekatan kualitatif dipandang relevan karena peneliti ingin mengkaji dan menganalisis secara mendalam strategi komunikasi politik pemerintah Kabupaten Bandung Barat dalam menyiapkan masyarakatnya menghadapi MEA. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa model strategi komunikasi politik yang ideal bagi pemerintah Kabupaten Bandung Barat dalam mengkomunikasikan kebijakan terkait MEA harus dimulai dari komunikasi politik internal pemerintah Kabupaten Bandung Barat dalam rangka menyamakan persepsi dan menciptakan kesepahaman akan visi pemerintah terkait kebijakan-kebijakan MEA. Dengan demikian, komunikasi politik pemerintah kepada masyarakat pun dapat dilakukan secara lebih terarah dan terprogram melalui koordinasi dan kerjasama dinas-dinas dan badan-badan terkait pemerintah Kabupaten Bandung Barat. ABSTRACTSince 2016, Indonesia has entered a new phase of social life structure within the scope of the ASEAN region, as the emerging of the ASEAN Economic Community (AEC) started. As a consequence, Indonesia must open trade in goods, services, and labor markets with other ASEAN countries. Both central and regional government needs to socialize policies related to the AEC to all stakeholders, including the broader community in order to prepare the public to face a new phase of national economic life due to the implementation of the AEC. This study aims to determine the ideal model of political communication strategy for the local government of West Bandung Regency in preparing the community for the implementation of the AEC. This research uses a qualitative descriptive approach with a case study method. Data collection was carried out through observation, in-depth interviews, and literature studies. The qualitative approach is seen as relevant because researchers want to study and analyze, in-depth, the political communication strategies of the West Bandung Regency government in preparing their communities to face the AEC. The results show that the ideal political communication strategy model for the West Bandung regency government in communicating policies related to the AEC s...

show abstract

Section: Pemberlakuanunclassified

Model strategi komunikasi politik sosialisasi kebijakan Masyarakat Ekonomi ASEAN di Bandung Barat

2019

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…The first research question focused on the identity of key political actors in the coverage of Boko Haram by the selected newspapers. Political actors are narrowly defined in this article as those individuals or organisations who actively or aspire to influence political processes and policies through institutional or organisational structures (McNair, 2011). Ten unique categories of actors were identified, and are here listed according to their number of cumulative mentions across the four newspapers: The Nigerian military (N=209), the federal government (N=187), political figures (N=165), interest groups (N=105), non-partisan figures/religious figures (N=96), international organisations (N=69), Boko Haram (N=62), Victims (N=24), Academia (N=18), and the Media (N=16).…”

Section: Research Question One: Actorsmentioning

confidence: 99%

Boko Haram in the Nigerian press: The politics of labelling

Ette

Joe

2019

Journal of African Media Studies

View full text Add to dashboard Cite

Labels shape and define public discourse. As condensational symbols, they can serve as political tools and instruments of policy due to the media's tendency to use labels to create meaning and knowledge about political and social reality. This study examines the politics of labelling through a case study of the representation of Boko Haram in a selection of Nigerian national newspapers. Boko Haram, a transnational terrorist organisation responsible for the death of over 20,000 Nigerians and the displacement of more than two million people, has been a major threat to the Nigerian state for almost a decade. Although it was originally perceived to be a domestic problem, its reach across national boundaries has extended its impact beyond Nigeria and it has now been recognised as an international threat. This paper explores how labels used to frame this group in the Nigerian press echo geoethno polarities embedded in Nigerian politics. The study investigates the representations of Boko Haram to evaluate how the narrative about the sect has been constructed. It reveals that the dominant voices prefer labels such as terrorists and insurgents, which reflect popular understanding of the sect. Through a content analysis of a selection of national news stories, the study argues that the nature of Nigerian politics and media ecology plays a critical role in the media framing of Boko Haram.

show abstract

“…Kaip pažymi daugelis tyrėjų, viešieji ryšiai yra politinės komunikacijos dalis, tačiau skirtingai nei politinė rinkodara, yra labiau orientuoti į santykių užmezgimą ir palaikymą: pagrindinė viešųjų ryšių funkcija -valdyti ar įtvirtinti organizacinius santykius bei reputaciją (McNair 2007;Corthell 2008). Išskiriami politinių viešųjų ryšių tipai yra glaudžiai susiję su politinės rinkodaros komunikacinėmis funkcijomis.…”

Section: Politinės Rinkodaros Funkcijosunclassified

Politinė rinkodara komunikacijos kontekste: samprata, funkcijos ir priemonės

Pruskus

2015

Coactivity: Philosophy, Communication

View full text Add to dashboard Cite

2015 © Straipsnio autoriai. Leidėjas VGTU leidykla "Technika". Šis straipsnis yra atvirosios prieigos straipsnis, turintis Kūrybinių bendrijų (Creative Commons) licenciją (CC BY-NC 4.0), kuri leidžia neribotą straipsnio ar jo dalių panaudą su privaloma sąlyga nurodyti autorių ir pirminį šaltinį. Straipsnis ar jo dalys negali būti naudojami komerciniams tikslams.Straipsnyje analizuojamas politinės rinkodaros fenomenas, pateikiama jos samprata ir funkcijos. Aptariamos pagrindinės politinės rinkodaros priemonės ir jų naudojimo galimybės kuriant politiko, jos teikiamo politinio produkto (idėjos, projekto) įvaizdį. Atskleidžiama įvaizdžio vizualizacijos svarba ir jo kūrimo ypatumai naudojant medijas ir šiuolaikines technologijas.Reikšminiai žodžiai: įvaizdis, politika, politinė rinkodara, politinės paslaugos, politinės rinkodaros funkcijos, pozicionavimas, segmentavimas.The article analyses the phenomenon of the political marketing. It introduces its concept and functions. There are discussed the main tools of the political marketing and the possibilities of their usage in creating the image of the political product (idea, project) rendered by the politician. There is revealed the significance of the image visualisation and information technologies.

show abstract

An Introduction to Political Communication

Cited by 290 publications

References 0 publications

Model strategi komunikasi politik sosialisasi kebijakan Masyarakat Ekonomi ASEAN di Bandung Barat

Model strategi komunikasi politik sosialisasi kebijakan Masyarakat Ekonomi ASEAN di Bandung Barat

Boko Haram in the Nigerian press: The politics of labelling

Politinė rinkodara komunikacijos kontekste: samprata, funkcijos ir priemonės

Contact Info

Product

Resources

About