2006
DOI: 10.1007/s10551-005-3095-7
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

‘An Examination of the Ethical Commitment of Professional Accountants to Auditor Independence’

Abstract: This research explores the relationship between work context and professional ethics. Specifically, we analyze through an online survey of professional accountants the degree to which changing work conditions have altered individual accountants' commitment to the core professional value of auditor independence. We argue that certain changes in the condition of work have made some categories of accountants more susceptible to the logic of commercialism rather than the logic of professionalism. We find general s… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

4
122
0
17

Year Published

2008
2008
2023
2023

Publication Types

Select...
3
3
1

Relationship

1
6

Authors

Journals

citations
Cited by 150 publications
(143 citation statements)
references
References 52 publications
4
122
0
17
Order By: Relevance
“…Auditor sebagai pelayan publik memainkan peran penting dalam menilai kewajaran laporan keuangan perusahaan Sebagai pelayan publik, auditor memilki kontrak berupa kewajiban etis kepada investor, kreditur, karyawan, dan mitra strategis untuk melakukan tugas pemeriksaan laporan keuangan Peran sebagai auditor dapat dikatakan bermanfaat jika prinsip dasar independensi auditor terpatri dalam sanubarinya Ahmad (2012) menyatakan bahwa dalam rangka menjalankan perannya, sangat penting bagi auditor bersikap independen dari manajemen perusahaan Independensi auditor penting karena merupakan jantung dari profesi audit Tanpa independensi, maka hasil audit dianggap hanya memiliki sedikit nilai (Johnstone, Warfield, dan Sutton 2001) Tidak dapat dipungkiri, bahwa kelangsungan hidup kantor akuntan publik salah satunya berasal dari fee audit yang didapat oleh auditor Dalam melakukan penugasan audit, auditor memiliki kewajiban kontraktual memberikan opini atas hasil audit laporan keuangan kepada klien Kewajiban kontraktual ini akan menciptakan tanggung jawab moral auditor kepada klien Tanggung jawab ini bersifat kompleks dan sarat dengan konflik kepentingan, berasal dari kewajiban auditor kepada publik serta kewajiban auditor kepada klien (Chan dan Leung 2006) Clement, Neill, dan Stovall (2012) menyatakan bahwa seorang akuntan publik secara inheren dalam dirinya melekat suatu konflik kepentingan ketika berinteraksi dengan klien Lebih jauh Deis Jr dan Giroux (1992) menyatakan bahwa pada konflik kekuatan, klien dapat menekan auditor untuk melawan standar profesional dan dalam kondisi keuangan klien yang sehat dapat digunakan sebagai alat untuk menekan auditor dengan cara melakukan pergantian auditor Hal ini dapat membuat auditor tidak akan dapat bertahan dengan tekanan klien sehingga dapat menyebabkan lunturnya independensi auditor Auditor diharapkan mampu menghadapi dan mengatasi konflik kepentingan yang terjadi, sehingga terbebas dari tekanan klien yang menderanya Knapp (1985) menyatakan bahwa independensi menunjukkan kemampuan auditor untuk menolak tekanan klien Hasil penelitian Goldman dan Barlev (1974) menemukan bahwa KAP yang besarpun tidak kebal terhadap tekanan klien, seperti skandal akuntansi yang mendera Enron di Amerika Serikat Dalam kasus tersebut, perusahaan telah melanggar etika pengungkapan pelaporan fiktif dengan membentuk "special purposes entities" (Scott 2012:6) Pelanggaran kode etik auditor ini kemudian disusul oleh terungkapnya kasus-kasus lain yang dilakukan oleh KAP, yaitu: Price Waterhouse Coopers (PWC) yang melakukan audit pada Tyco, Deloitte pada Adelphia, KPMG pada Xerox, dan Ernest and Young sebagai auditor pada Health South (Turner 2006) Terjadinya beberapa skandal akuntansi tersebut disebabkan oleh adanya konflik kepentingan auditor-perusahaan yang mengakibatkan timbulnya tekanan pada profesi audit (Gendron, Suddaby, dan Lam 2006) Peristiwa tersebut membuat hilangnya kepercayaan atas nilai-nilai etis dalam KAP yang langsung terkait dengan skeptisisme atas independensi KAP dan akuntan profesional (Fearnley, Beattie, dan Brandt 2005) Hal ini menimbulkan pertanyaan penting tentang independensi auditor (Law 2008 …”
Section: Abstract: Interpreting Auditor Independence By the Beauty Ofunclassified
“…Auditor sebagai pelayan publik memainkan peran penting dalam menilai kewajaran laporan keuangan perusahaan Sebagai pelayan publik, auditor memilki kontrak berupa kewajiban etis kepada investor, kreditur, karyawan, dan mitra strategis untuk melakukan tugas pemeriksaan laporan keuangan Peran sebagai auditor dapat dikatakan bermanfaat jika prinsip dasar independensi auditor terpatri dalam sanubarinya Ahmad (2012) menyatakan bahwa dalam rangka menjalankan perannya, sangat penting bagi auditor bersikap independen dari manajemen perusahaan Independensi auditor penting karena merupakan jantung dari profesi audit Tanpa independensi, maka hasil audit dianggap hanya memiliki sedikit nilai (Johnstone, Warfield, dan Sutton 2001) Tidak dapat dipungkiri, bahwa kelangsungan hidup kantor akuntan publik salah satunya berasal dari fee audit yang didapat oleh auditor Dalam melakukan penugasan audit, auditor memiliki kewajiban kontraktual memberikan opini atas hasil audit laporan keuangan kepada klien Kewajiban kontraktual ini akan menciptakan tanggung jawab moral auditor kepada klien Tanggung jawab ini bersifat kompleks dan sarat dengan konflik kepentingan, berasal dari kewajiban auditor kepada publik serta kewajiban auditor kepada klien (Chan dan Leung 2006) Clement, Neill, dan Stovall (2012) menyatakan bahwa seorang akuntan publik secara inheren dalam dirinya melekat suatu konflik kepentingan ketika berinteraksi dengan klien Lebih jauh Deis Jr dan Giroux (1992) menyatakan bahwa pada konflik kekuatan, klien dapat menekan auditor untuk melawan standar profesional dan dalam kondisi keuangan klien yang sehat dapat digunakan sebagai alat untuk menekan auditor dengan cara melakukan pergantian auditor Hal ini dapat membuat auditor tidak akan dapat bertahan dengan tekanan klien sehingga dapat menyebabkan lunturnya independensi auditor Auditor diharapkan mampu menghadapi dan mengatasi konflik kepentingan yang terjadi, sehingga terbebas dari tekanan klien yang menderanya Knapp (1985) menyatakan bahwa independensi menunjukkan kemampuan auditor untuk menolak tekanan klien Hasil penelitian Goldman dan Barlev (1974) menemukan bahwa KAP yang besarpun tidak kebal terhadap tekanan klien, seperti skandal akuntansi yang mendera Enron di Amerika Serikat Dalam kasus tersebut, perusahaan telah melanggar etika pengungkapan pelaporan fiktif dengan membentuk "special purposes entities" (Scott 2012:6) Pelanggaran kode etik auditor ini kemudian disusul oleh terungkapnya kasus-kasus lain yang dilakukan oleh KAP, yaitu: Price Waterhouse Coopers (PWC) yang melakukan audit pada Tyco, Deloitte pada Adelphia, KPMG pada Xerox, dan Ernest and Young sebagai auditor pada Health South (Turner 2006) Terjadinya beberapa skandal akuntansi tersebut disebabkan oleh adanya konflik kepentingan auditor-perusahaan yang mengakibatkan timbulnya tekanan pada profesi audit (Gendron, Suddaby, dan Lam 2006) Peristiwa tersebut membuat hilangnya kepercayaan atas nilai-nilai etis dalam KAP yang langsung terkait dengan skeptisisme atas independensi KAP dan akuntan profesional (Fearnley, Beattie, dan Brandt 2005) Hal ini menimbulkan pertanyaan penting tentang independensi auditor (Law 2008 …”
Section: Abstract: Interpreting Auditor Independence By the Beauty Ofunclassified
“…Given that the behavior of accountants is not fully determined by professional norms and sanctions, organizational structures and processes may be important determinants for behavior that potentially threatens auditor independence, such as the client-acceptance decision (Gendron et al 2006). In this context, Gendron's (2002) elaboration of two logics of action is an important contribution for the understanding of the role of organizations in shaping auditor's client-acceptance decisions.…”
Section: Theoretical Backgroundmentioning
confidence: 99%
“…It is important that all the hours spent can be charged. Gendron et al (2006), argue that the accountancy profession has undergone a shift from internalized professional standards to a conception of auditor independence as being largely conceived as a product of regulation (2006, p. 171). The introduction of non-audit services like management consulting shifted the reward structure ''away from adherence to professional standards and ethics toward commercial gain '' (2006, p. 170).…”
Section: Hypothesis 2bmentioning
confidence: 99%
See 2 more Smart Citations