2018
DOI: 10.18196/aiijis.2018.0080.49-74
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Al-Tawassut waal-I‘tidal: Menjawab Tantangan Liberalisme dan Konservatisme Islam

Abstract: Tujuan tulisan ini adalah menjelaskan al-tawassut wa al-i'tidal dalam menjawab tantangan liberalisme Islam. Kehadiran liberalisme Islam dipandang fundamentalisme Islam sebagai paham yang mengutamakan rasionalitas dan di luar ajaran Islam dalam memahami teks-teks al-Qur'an. Sebaliknya liberalisme Islam memandang fundamentalisme Islam terlalu mengekang kebebasan berpikir sehingga menghilangkan kapabilitas nalar yang diberikan Tuhan kepada manusia. Melalui analisis sejarah dan fenomena yang terjadi pada kehidupan… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
6
0
7

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
7
1

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 12 publications
(20 citation statements)
references
References 12 publications
(14 reference statements)
0
6
0
7
Order By: Relevance
“…Dari sudut pandang ini dimensi esoterik merupakan sesuatu yang absolut dan dimensi eksoterik bersifat relatif agar agama-agama dapat berkoeksistensi satu sama lainnya (Khaerurrozikin, 2015) Ketiga, Liberalisme merupakan sebuah ideologi yang memahami nash-nash agama (al-Qur'an dan Hadits) menggunakan akal pikiran yang bebas atau hanya menerima doktrin-doktrin agama yang sesuai dengan akal pikiran semata. Secara filosofis, liberalisme merupakan tata pemikiran yang bebas karena manusia mampu berpikir dan bertindak sesuai dengan apa yang diinginkannya (Irawan, 2018). Ideologi ini sangat berbahaya bagi Islam sehingga termasuk salah satu yang dikhawatirkan Yusuf Qardhawi melanda generasi muda Islam.…”
Section: Ideologi-ideologi Ghazwul Fikriunclassified
“…Dari sudut pandang ini dimensi esoterik merupakan sesuatu yang absolut dan dimensi eksoterik bersifat relatif agar agama-agama dapat berkoeksistensi satu sama lainnya (Khaerurrozikin, 2015) Ketiga, Liberalisme merupakan sebuah ideologi yang memahami nash-nash agama (al-Qur'an dan Hadits) menggunakan akal pikiran yang bebas atau hanya menerima doktrin-doktrin agama yang sesuai dengan akal pikiran semata. Secara filosofis, liberalisme merupakan tata pemikiran yang bebas karena manusia mampu berpikir dan bertindak sesuai dengan apa yang diinginkannya (Irawan, 2018). Ideologi ini sangat berbahaya bagi Islam sehingga termasuk salah satu yang dikhawatirkan Yusuf Qardhawi melanda generasi muda Islam.…”
Section: Ideologi-ideologi Ghazwul Fikriunclassified
“…At-tawassut mempunyai beberapa padanan kata, di antaranya al-wasath (moderasi), al-qisth (keadilan), al-tawazun (keseimbangan), ali'tidal keselarasan/kerukunan). Lawan katanya adalah tatarruf yang mengacu pada kelompok 'ekstrimisme' dan 'radikalisme' (Irawan, 2018).…”
Section: At-tawassuthunclassified
“…Islam never gives room for acts of radicalism that lead to extremism. 55 The i'tidal principle is NU"s orientation in implementing Aswaja Islam in the archipelago. This is reflected in all dimensions, both political, economic, and cultural.…”
Section: I'tidal (Justice)mentioning
confidence: 99%