2019
DOI: 10.26486/jramb.v5i2.768
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Akuntansi “Huyula” (Konstruksi Akuntansi Konsinyasi Berbasis Kecerdasan Intelektual, Emosional, Spiritual Dan Sosial)

Abstract: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkonstruksi akuntansi konsinyasi berbasis IESSQ. Paradigma yang digunakan oleh penelitian ini adalah spiritualis. Etnometodologi Islam dipilih sebagai pendekatan untuk mengkonstruksi akuntansi konsinyasi. Terdapat lima tahapan analisis data yaitu amal, ilmu, iman, informasi wahyu dan ihsan. Hasil penelitian menemukan bahwa praktik akuntansi konsinyasi berawal dari kecerdasan spiritual (SQ) berupa tolong-menolong. Kecerdasan spiritual ini kemudian membentuk rasa (kecerdasan… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
5

Citation Types

0
10
0
30

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

2
3

Authors

Journals

citations
Cited by 13 publications
(40 citation statements)
references
References 11 publications
0
10
0
30
Order By: Relevance
“…Garfinkel, (1967) menyebutkan "Ethnomethodological studies analyze everyday activities as members' methods for making those• same activities visibly-rational-and-reportable-forall-practical-purposes, i.e., "accountable," as organizations of commonplace everyday activities". Selanjutnya, Thalib (2017Thalib ( , 2019aThalib ( , 2019b menjelaskan "Etnometodologi Islam adalah metode yang digunakan untuk mempelajari cara hidup anggota kelompok, melalui analisis amal, ilmu, iman, informasi wahyu, dan ihsan (amiiin), membawa akhir dari setiap temuan kepada Sang Pencipta (kesadaran ketuhanan)" (Thalib, 2017(Thalib, , 2019a(Thalib, , 2019b.…”
Section: Metodeunclassified
See 4 more Smart Citations
“…Garfinkel, (1967) menyebutkan "Ethnomethodological studies analyze everyday activities as members' methods for making those• same activities visibly-rational-and-reportable-forall-practical-purposes, i.e., "accountable," as organizations of commonplace everyday activities". Selanjutnya, Thalib (2017Thalib ( , 2019aThalib ( , 2019b menjelaskan "Etnometodologi Islam adalah metode yang digunakan untuk mempelajari cara hidup anggota kelompok, melalui analisis amal, ilmu, iman, informasi wahyu, dan ihsan (amiiin), membawa akhir dari setiap temuan kepada Sang Pencipta (kesadaran ketuhanan)" (Thalib, 2017(Thalib, , 2019a(Thalib, , 2019b.…”
Section: Metodeunclassified
“…Oleh sebab itu, meskipun tujuan kedua metode adalah untuk mempelajari cara hidup anggota kelompok, namun masing-masing memiliki asumsi dasar yang berbeda. Etnometodologi modern mengakui bahwa cara hidup anggota kelompok merupakan produk yang diciptakan oleh anggota kelompok itu sendiri (Garfinkel, 1967;Kamayanti, 2016b;Thalib, 2017), sedangkan etnometdologi Islam mengakui bahwa hakikatnya cara hidup anggota kelompok merupakan ciptaan dari Tuhan Yang Maha Esa (Thalib, 2017(Thalib, , 2019a(Thalib, , 2019b. Selanjutnya, secara epistemologi, etnometodologi modern tidak memberikan ruang adanya wahyu dalam pencarian ilmu pengetahuan (Garfinkel, 1967;Kamayanti, 2016b;Thalib, 2017).…”
Section: Metodeunclassified
See 3 more Smart Citations