2021
DOI: 10.15575/rjsalb.v5i2.11116
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Akulturasi Islam dan Tradisi Lokal Kosek ponjen pada Upacara Pernikahan Masyarakat Osing

Abstract: Kosek ponjen is a marriage tradition among Osing society in Banyuwangi. It's interesting to examine the Osing society's believe that this tradition becomes a way to cleanse the groom and bride from various dangers. The groom or bride exclusively performs this ritual if they happened to be their family's youngest son or daughter. This article explains the intersection between Islam and kosek ponjen local tradition during marriage ceremonies. Qualitative research method applies in-depth interview to obtain compr… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 25 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…dan bagaimana dampak narasi "mallappessang olok-kolok" dalam konteks perjumpaan Islam dan tradisi lokal? Sejauh ini kajian tentang pertemuan Islam dan tradisi telah banyak dilakukan dan dapat diamati dalam tiga kategori; Pertama, Islam dan tradisi lokal tertentu (Bahtiar et al 2008;Dzofir 2017;Mutia 2023;Yanti 2013) seperti Islam dan tradisi perkawinan (Setiyani et al 2021). Kedua, Islam dan wacana yang terkandung dalam tradisi (Asroni 2013;Luthfi 2016), seperti wacana kerukunan umat beragama (Baharun et al 2018), multikulturalisme (Abidin 2009), konservasi alam (Syukur et al 2016), dan gender (Ijani et al 2018).…”
Section: A Pendahuluanunclassified
“…dan bagaimana dampak narasi "mallappessang olok-kolok" dalam konteks perjumpaan Islam dan tradisi lokal? Sejauh ini kajian tentang pertemuan Islam dan tradisi telah banyak dilakukan dan dapat diamati dalam tiga kategori; Pertama, Islam dan tradisi lokal tertentu (Bahtiar et al 2008;Dzofir 2017;Mutia 2023;Yanti 2013) seperti Islam dan tradisi perkawinan (Setiyani et al 2021). Kedua, Islam dan wacana yang terkandung dalam tradisi (Asroni 2013;Luthfi 2016), seperti wacana kerukunan umat beragama (Baharun et al 2018), multikulturalisme (Abidin 2009), konservasi alam (Syukur et al 2016), dan gender (Ijani et al 2018).…”
Section: A Pendahuluanunclassified
“…Ketika agama baru diperkenalkan ke dalam budaya lokal, unsur-unsur agama tersebut dapat merasuk ke dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, seperti tradisi, adat istiadat, sistem nilai, praktik spiritual, dan ekspresi seni. Seiring berjalannya waktu, agama dan budaya lokal saling mempengaruhi dan terjadi penyesuaian antara keduanya (Setiyani, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…The acceptance of Islam by the Bugis community does not necessarily eliminate the local face inherited from generation to generation. The existence of mutual acceptance between Bugis culture and Islam has encouraged integration to further enrich the Indonesian nation's cultural diversity (Setiyani, Fikriyah, & Nasruddin, 2021) and even gave rise to a new tradition, namely mappanre temme. The mappanre temme tradition is a thanksgiving party held by the family because their child has successfully graduated from reciting al-Qur'an.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%