2021
DOI: 10.32807/jambs.v8i1.210
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Biji Areca catechu L. Dalam Menghambat Pertumbuhan Salmonella typhi

Abstract: Demam tifoid merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi yang merupakan penyakit endemik yang dapat menyerang banyak orang dan masih menjadi masalah kesehatan di daerah tropis terutama di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Berbagai upaya pencegahan, pengobatan dan terapi yang telah dilakukan untuk mengurangi permasalahan infeksi bakteri. Alternatif baru yang terus diteliti dan dikembangkan adalah pengobatan menggunakan tanaman herbal. Salah satu tanaman yang dapat dimanfa… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2024
2024
2024
2024

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(2 citation statements)
references
References 3 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Akibatnya tidak tercukupinya energi untuk transport aktif zat hara sehingga pertumbuhan mikroba terganggu (Nurjanah & Fathia, 2017). Penelitian yang dilakukan oleh (Selpiah & Ustiawaty, 2021) menemukan hal yang sama bahwa pengujian antibakteri yang dilakukan memiliki MIC terhadap S. typhi karena tanaman yang digunakan mengandung metabolit sekunder, seperti flavonoid, alkaloid, dan tanin yang berkhasiat sebagai antibakteri, serta juga sama seperti penelitian yang dilakukan oleh Ningrum et al (2021) dan Yanti et al (2016), pengujian antifungi yang dilakukan memiliki MIC terhadap C. albicans karena tanaman yang digunakan mengandung metabolit sekunder yang terbukti dari hasil uji fitokimia, yaitu saponin, flavonoid, tanin, alkaloid, dan steroid yang berkhasiat sebagai antifungi.…”
Section: Minimum Inhibitory Concentration (Mic) Ekstrak Biji Rotan Ma...unclassified
See 1 more Smart Citation
“…Akibatnya tidak tercukupinya energi untuk transport aktif zat hara sehingga pertumbuhan mikroba terganggu (Nurjanah & Fathia, 2017). Penelitian yang dilakukan oleh (Selpiah & Ustiawaty, 2021) menemukan hal yang sama bahwa pengujian antibakteri yang dilakukan memiliki MIC terhadap S. typhi karena tanaman yang digunakan mengandung metabolit sekunder, seperti flavonoid, alkaloid, dan tanin yang berkhasiat sebagai antibakteri, serta juga sama seperti penelitian yang dilakukan oleh Ningrum et al (2021) dan Yanti et al (2016), pengujian antifungi yang dilakukan memiliki MIC terhadap C. albicans karena tanaman yang digunakan mengandung metabolit sekunder yang terbukti dari hasil uji fitokimia, yaitu saponin, flavonoid, tanin, alkaloid, dan steroid yang berkhasiat sebagai antifungi.…”
Section: Minimum Inhibitory Concentration (Mic) Ekstrak Biji Rotan Ma...unclassified
“…Hasil penelitian didapatkan, diketahui bahwa pertumbuhan S. typhi lebih banyak dibandingkan C. albicans. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Selpiah & Ustiawaty, 2021), adanya pertumbuhan mikroba memberikan makna bahwa ekstrak biji rotan manau hanya mampu menghambat, namun tidak dapat membunuh pertumbuhan mikroba. Kemampuan suatu bahan antimikroba dalam menghambat pertumbuhan mikroorganisme tergantung pada konsentrasi antimikroba, bahwa semakin tinggi jumlah konsentrasi antimikroba maka semakin sedikit koloni mikroba yang tumbuh (Rahmitasari et al, 2020;Selpiah & Ustiawaty, 2021).…”
Section: Minimum Bactericidal Concentration (Mbc) Ekstrak Biji Rotan ...unclassified