2023
DOI: 10.32729/edukasi.v21i1.1415
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Aksara Pegon dan Transmisi Keilmuan Islam: Potret dari Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon

Zumaroh Hadi Sulistiani,
Didin Nurul Rosidin,
Asep Saefullah
et al.

Abstract: The Pegon script has long and massively been used as a medium for the transmission of Islamic knowledge, primarily in Java at least up to both 18th-19th centuries AD. In the 20th century AD, its use in general nevertheless declined, except in the pesantren world such as Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon. More than that, KH Muhammad Sanusi, one of its prime leaders, produced works in Javanese by using the Pegon script. This article focuses on three research problems including 1) the position of K.H. M. Sanus… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2024
2024
2024
2024

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 21 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…(Elmubarok, 2020) Arab Pegon telah lama digunakan secara luas sebagai media transmisi ilmu pengetahuan Islam khususnya di Pulau Jawa setidaknya hingga abad ke-18 dan 19 M, namun pada abad ke-20 M penggunaannya secara umum mengalami penurunan, kecuali dunia Pondok Pesantren. (Sulistiani, 2023) Naskah Arab Pegon Jawa masih dijadikan literatur di pesantren. Beberapa teks bahasa daerah yang lebih tua merupakan hasil karya kyai pesantren yang masih menggunakan bahasa Arab khas merupakan gabungan dari bahasa Jawa dan bahasa Arab.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…(Elmubarok, 2020) Arab Pegon telah lama digunakan secara luas sebagai media transmisi ilmu pengetahuan Islam khususnya di Pulau Jawa setidaknya hingga abad ke-18 dan 19 M, namun pada abad ke-20 M penggunaannya secara umum mengalami penurunan, kecuali dunia Pondok Pesantren. (Sulistiani, 2023) Naskah Arab Pegon Jawa masih dijadikan literatur di pesantren. Beberapa teks bahasa daerah yang lebih tua merupakan hasil karya kyai pesantren yang masih menggunakan bahasa Arab khas merupakan gabungan dari bahasa Jawa dan bahasa Arab.…”
Section: Pendahuluanunclassified