ndikator klinis pada skoliosis khususnya pada remaja (misalnya kelengkungan lateral; tulang rusuk (rib hump), pinggul dan asimetris bahu) biasanya muncul di awal masa remaja dan dapat menyebabkan deformitas fisik, penurunan harga diri rendah, tingkat depresi yang lebih tinggi dan kompromi paru. Kajian ini menjelaskan subjek skrining skoliosis di sekolah. Fokus kajian adalah dengan tinjauan literatur kemaknaan lengkung kurvatura dan rib hump pada pemeriksaan skrining risiko skoliosis di sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian tinjauan literatur. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa artikel yang relevan dari Scopus, PubMed, Science Direct, CINAHL, ProQuest dan Garuda. Dengan pelaksanaan skrining skoliosis terutama pada usia remaja adalah untuk menurunkan dan menghentikan progresifitas kurvatura skoliosis pada tulang belakang di usia pertumbuhan sebelum maturitas skeletal terbentuk sempurna, dengan harapan melalui deteksi dini dapat mempercepat penetapan diagnosis skoliosis sehingga tatalaksana yang sesuai dapat segera diberikan.