Prevalensi pasien hipertensi yang tidak terkendali meningkat setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor determinan hipertensi terhadap keterkendalian hipertensi. Penelitian dilakukan secara prospektif observasional selama lima bulan melalui wawancara pasien hipertensi di 3 Puskesmas di Jakarta Pusat (Puskesmas Kecamatan Menteng, Tanah Abang, dan Johar Baru). Hasil wawancara dicocokkan dengan riwayat rujukan pasien selama setahun terakhir. Untuk analisis faktor determinan digunakan 26 faktor yang diuji, meliputi: faktor sosiodemografi, biofisiologis, pola konsumsi, penggunaan kontrasepsi hormonal, aktivitas fisik, dan stres. Pada analisis regresi logistik multivariat menunjukan ada 2 faktor yang berpengaruh signifikan dan saling berkorelasi terhadap kondisi tekanan darah pasien yaitu faktor riwayat penyakit jantung dan rutinitas dalam melakukan aktivitas fisik. Pasien dengan riwayat penyakit jantung berpotensi 10,99 kali lipat untuk dirujuk ke rumah sakit karena tekanan darahnya tidak terkendali dibandingkan dengan pasien yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung. Pasien yang rutin melakukan aktivitas fisik minimal 5 hari dengan durasi 150 menit/minggu, memiliki potensi 10,647 kali lipat tekanan darahnya terkendali dibandingkan dengan pasien yang tidak rutin melakukannya.