2017
DOI: 10.22487/j24775185.2016.v5.i2.8002
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Adsorpsi Logam Timbal (Pb) dari Larutannya dengan Menggunakan Adsorben dari Tongkol Jagung

Abstract: Keywords: Corncob, Activated charcoal, Lead, Adsorption PendahuluanIndonesia sebagai negara agraria banyak memproduksi hasil pertanian. Kegiatan ini akan menghasilkan banyak limbah yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Bahan limbah yang jumlahnya besar adalah limbah lingo selulosik seperti tongkol jagung, sekam, jerami dan sebagainya. Namun kegiatan pascapanen dan pengolahan hasil pertanian, termasuk pemanfaatan produk samping dan sisa pengolahannya masih kurang. Sisa pengolahan industri pertanian pada jagu… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
7
0
13

Year Published

2018
2018
2024
2024

Publication Types

Select...
8
1

Relationship

0
9

Authors

Journals

citations
Cited by 18 publications
(20 citation statements)
references
References 0 publications
0
7
0
13
Order By: Relevance
“…Metode adsorpsi memiliki beberapa kelebihan, diantaranya memiliki proses yang relatif sederhana, memiliki efektifitas dan efesiensi yang relatif tinggi, serta tidak memberikan efek samping, berupa zat beracun [8]. Proses adsorpsi juga tergolong dalam metode pemisahan yang efektif di pengolahan air limbah karena ekonomis [9] Beberapa studi terdahulu telah melakukan upaya untuk mengurangi pencemaran logam berat timbal Pb(II) dengan menggunakan bioadsorben seperti limbah jerami padi yang diaktivasi [8], poli-5-allilkaliks [10], kerang hijau [1], eceng gondok [11], jerami padi [12], sekam padi [13], cangkang kelapa sawit [14], keratin bulu ayam [15], karbon granula [16], arang bambu yang diaktifvasi dan arang bambu yang tidak diaktivasi [6], limbah tanah liat [17], arang aktif kulit pisang [18], tempurung kelapa [19] [19], limbah serbuk gergaji kayu mahoni [20], zeolit [21], arang aktoif kulit singkong [22], biomassa aspergillus niger [23], tongkol jagung [24], sabut siwalan [7], kulit kacang tanah [25] cangkang kerang darah [3], cangkang telur ayam [26], karbon aktif [2], [27], cangkang kerang dan cangkang kepiting [28], ampas tebu [9], dan hidroksi apatit [29].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Metode adsorpsi memiliki beberapa kelebihan, diantaranya memiliki proses yang relatif sederhana, memiliki efektifitas dan efesiensi yang relatif tinggi, serta tidak memberikan efek samping, berupa zat beracun [8]. Proses adsorpsi juga tergolong dalam metode pemisahan yang efektif di pengolahan air limbah karena ekonomis [9] Beberapa studi terdahulu telah melakukan upaya untuk mengurangi pencemaran logam berat timbal Pb(II) dengan menggunakan bioadsorben seperti limbah jerami padi yang diaktivasi [8], poli-5-allilkaliks [10], kerang hijau [1], eceng gondok [11], jerami padi [12], sekam padi [13], cangkang kelapa sawit [14], keratin bulu ayam [15], karbon granula [16], arang bambu yang diaktifvasi dan arang bambu yang tidak diaktivasi [6], limbah tanah liat [17], arang aktif kulit pisang [18], tempurung kelapa [19] [19], limbah serbuk gergaji kayu mahoni [20], zeolit [21], arang aktoif kulit singkong [22], biomassa aspergillus niger [23], tongkol jagung [24], sabut siwalan [7], kulit kacang tanah [25] cangkang kerang darah [3], cangkang telur ayam [26], karbon aktif [2], [27], cangkang kerang dan cangkang kepiting [28], ampas tebu [9], dan hidroksi apatit [29].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…The bio sorbents include powder from rubber leaf (Hevea brasiliensis), sawdust [4], rice husks [16], bagasse [17], peanut shell [1], fruit stem [18], banana peels [19], peanut powder [20], coconut coir [21], coffee grounds [22] and many others. For the specific application in Pb removal, various bio-sorbents, such as peanut shells [1], Sargassum filipendula [23], Pinus sylvestris [24], corncobs [25] and Cinnamomum camphora [26], have been used.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…Menurut Ningsih et al, (2016), menyatakan bahwa kapasitas atau kemampuan adsorpsi berbanding lurus dengan waktu sampai pada titik tertentu, kemudian mengalami penurunan setelah melewati titik tersebut. Semakin lama waktu kontak maka semakin banyak kesempatan partikel karbon aktif untuk bersinggungan dengan logam yang terikat di dalam pori-pori karbon aktif sampai waktu kontak yang diperlukan cukup untuk dapat mengadsorpsi secara optimal.…”
Section: Parameter Warnaunclassified