Adaptasi Alat Ukur Komitmen Karier

Abstract

Career commitment is a motivation, attitude, and behavior shown by individuals in a profession to live and survive in the chosen career role. Career commitment has three dimensions, namely career identity (career identity), career planning, and career resilience. Career Commitment Measure (CCM) is an instrument measuring career commitment which has been used widely across countries. To use the instrument in different culture, the adaptation process is necessary so that the adapted instrument becomes valid and reliable. However, there is still little detailed information related to research that focuses on developing career commitment measurement tools, especially in Indonesia. The purpose of this study was to obtain a standardized version of Indonesia's career commitment measurement tool. The International Test Commission (2016) guideline was used in the process of adaptation. Based on the results of the CFA analysis using the AMOS 22 program, it can be concluded that the overall career commitment model with indicators consisting of three dimensions, namely career planning, career identity and career resilience, has a good fit model. The null hypothesis means that the career commitment model of goodness of fit is acceptable. This explains that the resulting model can describe the actual conditions.

Analisis Pengaruh Perkembangan Identitas Terhadap Intensi Turnover Dengan Mediasi Komitmen Karier Pada Karyawan Milenial Jabodetabek

“…Oleh karena studi sebelumnya tersebut menyatakan adanya korelasi antar perkembangan identitas dengan komitmen karier, maka diperlukan pembahasan lebih lanjut mengenai komitmen karier. Ingarianti et al (2019) mendefinisikan komitmen karier sebagai perilaku, sifat dan motivasi yang ditunjukkan seseorang pada sebuah profesi dalam bertahan dan menjalani karier yang dipilih. Berdasarkan Ingarianti et al (2019) penentuan karier yang disebut sebagai komitmen karier dapat menyebabkan seseorang tetap bekerja di suatu organisasi terlepas dari rekan sepekerja, kondisi kerja, maupun ketidakpuasan organisasi tempat ia bekerja.…”

“…Ingarianti et al (2019) mendefinisikan komitmen karier sebagai perilaku, sifat dan motivasi yang ditunjukkan seseorang pada sebuah profesi dalam bertahan dan menjalani karier yang dipilih. Berdasarkan Ingarianti et al (2019) penentuan karier yang disebut sebagai komitmen karier dapat menyebabkan seseorang tetap bekerja di suatu organisasi terlepas dari rekan sepekerja, kondisi kerja, maupun ketidakpuasan organisasi tempat ia bekerja. Secara lebih jelas Bedeian et al (1991); Blau (1989) menyatakan bahwa komitmen karier berkorelasi negatif dengan turnover.…”

“…Secara lebih jelas Bedeian et al (1991); Blau (1989) menyatakan bahwa komitmen karier berkorelasi negatif dengan turnover. Komitmen karier juga dinyatakan lebih efektif serta stabil (Jauch, Glueck, & Osborn;Steel & Ovalle dalam Carson, 1991), mengenerasi output yang lebih tinggi (Taylor;Roethlisberger & Dickson, dalam Carson, 1991), serta berdampak pada kesuksesan karier yang terdiri dari tingkat gaji dan kepuasan karier (Ballout dalam Ingarianti et al, 2019); (Lakshmi & Sumaryono, 2019).…”

“…Berdasarkan Li (2018) karyawan yang memiliki komitmen karier akan lebih mengejar kemungkinan-kemungkinan untuk mengembangkan kariernya sehingga akan mencapai ekspektasi kariernya di organisasi tempat ia bekerja, sebaliknya karyawan yang memiliki komitmen karier yang rendah akan meninggalkan organisasi tempatnya bekerja saat ini karena organisasi menyediakan area karier yang tidak dikomitmenkan karyawan tersebut. Ingarianti et al (2019) menyatakan hal yang serupa bahwa bahwa komitmen karier menyebabkan individu dapat tetap bekerja di suatu organisasi terlepas dari kondisi kerja, rekan sepekerja, dan bahkan rasa tidak puas terhadap organisasi tempat individu bekerja.…”

“…Salah satu alat ukur yang mengukur mengenai komitmen karier adalah The Commitment Career Measure (CCM). Commitment Career Measure (CCM) ini dikembangkan oleh Carson dan Bedeian dan dinyatakan lebih dapat mengukur semua varian dalam konstruk komitmen karier dibandingkan alat ukur lainnya (dalam Ingarianti et al, 2019). Komitmen karier memiliki tiga dimensi yang adalah dimensi identitas karier yang merupakan hubungan emosional individu dengan karier yang dipilih, dimensi perencanaan karier yang merupakan proses penentuan kebutuhan perkembangan karier dan penetapan tujuan kariernya, dan dimensi resiliensi karier yang merupakan ketekunan dalam mencapai tujuan karier (Carson & Bedeian dalam Ingarianti et al, 2019).…”