Aturan dan komponen penggajian dari setiap perusahaan berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi perusahaan. Aturan penggajian yang telah ditetapkan seringkali mengalami perubahan akibat adanya perubahan peraturan pemerintah ataupun kebijakan perusahaan. Hal tersebut mengakibatkan program penggajian yang digunakan oleh perusahaan perlu disesuaikan. Penyesuaian dapat dilakukan dengan memanggil pengembang program sehingga membutuhkan waktu yang relatif lebih lama dan biaya yang lebih besar. Untuk mengatasi permasalahan yang ada, dikembangkan sebuah program penggajian yang dapat dikonfigurasi sendiri oleh pengguna sistem sehingga tidak perlu memanggil pengembang program. Uji coba dilakukan dengan menggunakan metode black box testing dan simulasi. Pengujian dengan black box testing dilakukan dengan menggunakan berbagai macam skenario untuk mewakili setiap kemungkinan output dan mencocokkan hasilnya dengan desain yang telah dirancang sebelumnya. Setelah pengujian dengan black box testing berhasil, pengujian dilanjutkan dengan simulasi. Simulasi dilakukan dengan cara menerapkan fitur konfigurasi pada 3 buah sistem penggajian dari 3 jenis perusahaan yang berbeda. Hasil simulasi menunjukkan bahwa fasilitas konfigurasi pada sistem penggajian memungkinkan program yang dikembangkan memenuhi kebutuhan berbagai macam sistem penggajian dari setiap responden dan memudahkan pengguna dalam mengatur setiap faktor dan komponen penggajian seperti lembur, tunjangan dan potongan yang akan digunakan dalam sistem penggajian perusahaan tersebut. Hal ini menunjukkan adanya kemudahan dalam pengembangan sistem penggajian di kemudian hari secara mandiri sehingga dapat menghemat waktu dan biaya.