This article examines the teacher preparation experiences of preservice teachers in six international contexts: China, Fiji, Kiribati, Mexico, Samoa, and Tonga. More specifically, it looks at the value-added components in an international teacher education program, with an emphasis on effective teaching and employability. Theoretically the study is based on Strauss and Corbin's (1998a) substantive grounded theory and Patton's (1997) Theory of Action Framework. Verbal and non-verbal forms of feedback were identified as essential aspects of the international preservice training experience. Cultural diversity, teaching English as a second language, collaboration, and exposure to a different educational system were identified among several components as advantages to individuals who conduct their preservice teacher training in international settings.
AbstrakArtikel ini mengkaji pengalaman pelatihan calon guru di enam konteks internasional: Cina, Fiji, Kiribati, Meksiko, Samoa dan Tonga. Penulis secara spesifik menganalisa nilai tambah dari program pendidikan guru international, dengan penekanan pada pengajaran dan penerapan yang efektif. Studi ini berbasis pada teori dasar dari Straus dan Corbin (1998a) dan teori Action Framework dari Patton (1997). Feedback atau masukan verbal maupun nonverbal ditengarai menjadi nilai penting dari pelatihan guru internasional ini. Faktor lain yang menguntungkan peserta pelatihan calon guru ini adalah pengalaman mempelajari aneka ragam budaya, pengajaran bahasa Inggris sebagai bahasa kedua, kolaborasi, dan sistem pendidikan yang berbeda.