1973
DOI: 10.1017/s0028688500003945
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

A New Context for Romans xiii

Abstract: Later on in Matthew there is another conditional beatitude (xi. 6). The logical extension of this development is to have beatitudes expressed in future rather than in present terms, since their conditional nature implies that their conditions may be met at any time, present or future. And this occurs in Matthew xxiv. 46. Other examples are Luke xiv. 14; xiv. 15; James i. 25; 1 Peter iii. 14; and other conditional beatitudes not expressed in future terms are John xiii. 17 and 1 Peter iv. 14. It is easy to see h… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

1999
1999
2021
2021

Publication Types

Select...
4
1
1

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 44 publications
(2 citation statements)
references
References 2 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Rasul Paulus menulis surat Roma pasal 13:1-7 memberikan nasihat agar orang Kristen tidak mengikuti sikap para pemberontak Yudaisme (Ayawaila, 2017). Dalam tulisannya Borg (1973) menjelaskan bahwa tindakan Pemberontak Yudaisme telah sampai ke Galilea. Salah satunya adalah golongan Zelot yang memiliki keyakinan tidak ada raja untuk bangsa Yahudi kecuali Allah YHWH, dan tidak ada kewajiban membayar pajak kepada Kaisar, kecuali hanya kepada Allah.…”
Section: Landasan Teologis Ketaatan Kepada Pemerintah Dalam Perjanjian Baruunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Rasul Paulus menulis surat Roma pasal 13:1-7 memberikan nasihat agar orang Kristen tidak mengikuti sikap para pemberontak Yudaisme (Ayawaila, 2017). Dalam tulisannya Borg (1973) menjelaskan bahwa tindakan Pemberontak Yudaisme telah sampai ke Galilea. Salah satunya adalah golongan Zelot yang memiliki keyakinan tidak ada raja untuk bangsa Yahudi kecuali Allah YHWH, dan tidak ada kewajiban membayar pajak kepada Kaisar, kecuali hanya kepada Allah.…”
Section: Landasan Teologis Ketaatan Kepada Pemerintah Dalam Perjanjian Baruunclassified
“…Paulus tidak setuju karena bertentangan dengan sikap Kristen. Namun bagi sebagian umat Yahudi, sikap itu dibenarkan (Borg, 1973). Rungkat (2010) dalam bukunya Theologia Politik Yesus mengutip John Howard Yoder menjelaskan bahwa pemerintah atau Kaisar Romawi pada saat itu me-rupakan instrumen Allah untuk memberikan keamanan dari kejahatan dan sebagai alat menegakkan keadilan.…”
Section: Landasan Teologis Ketaatan Kepada Pemerintah Dalam Perjanjian Baruunclassified