Daya tahan kardiorespirasi merujuk pada kemampuan sistem jantung-paru serta otot yang digunakan dalam mengantarkan oksigen selama aktivitas fisik berkelanjutan. Daya tahan kardiorespirasi untuk setiap tipe tubuh (somatotype) pada umumnya berbeda. Perbedaan somatotype pada penelitian ini meliputi rasio lebar bahu terhadap panjang leher. Penelitian ini mempunyai tujuan berupa untuk mencari tau hubungan rasio lebar bahu serta panjang leher kepada daya tahan kardiorespirasi anggota TBM Baswara Prada. Metode yang diterapkan dalam studi ini adalah observasional menggunakan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dengan non-probability sampling melalui pendekatan consecutive sampling. Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari 70 mahasiswa yang merupakan anggota TBM Baswara Prada. Penelitian ini memperoleh data primer melalui pengamatan langsung terhadap subjek penelitian, yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang ditetapkan. Data dianalisis menggunakan uji statistik Korelasi Pearson dengan data terdistribusi normal. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut: Rata-rata rasio lebar biakromial dan panjang leher serta daya tahan kardiorespirasi; 2,83+0,35; 59,25+11,91; serta hubungan antara keduanya didapatkan signifikan negatif kuat (0,05) dengan koefisien korelasi (-0.720). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan rasio lebar biacromial dan panjang leher dengan daya tahan kardiorespirasi yang bermakna negatif dan signifikan. Studi ini diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia TBM Baswara dalam pemilihan anggota dengan indikator daya tahan kardiorespiratori yang baik dapat menggunakan rasio lebar bahu dan panjang leher.