Abstract:Pre-surgery is an action before surgery, which can trigger psychological problems, such as anxiety. Spiritual strength is able to help the individual towards the healing and fulfillment of life goals. The aim of the reseach was discover the correlation between the spiritual level and anxiety in preoperative patients in the surgical inpatient units of RSUD Banyumas. This study was conducted from 12 November to 12 December 2019 in the surgical inpatient units of RSUD Banyumas. This research was a non-experimenta… Show more
“…Masalah ini erat kaitannya dengan persoalan masyarakat pencapaian, di mana tekanan untuk terus berprestasi dan memenuhi standar sosial yang tinggi menciptakan stres dan kecemasan yang signifikan (Biawan & Suroso, 2020;Hamka, Suen, Ramadhan, Yusuf, & Wang, 2022). Karenanya, penting untuk mengeksplorasi lebih dalam tentang bagaimana pola hidup dalam masyarakat pencapaian mempengaruhi kesejahteraan psikologis individu, serta mencari solusi untuk mengatasi krisis batin dan eksistensial yang timbul dari gaya hidup ini, terutama dari perspektif yang berbeda seperti seni.…”
Fase remaja merupakan fase di mana diri manusia mengalami banyak kemungkinan-kemungkinan tekanan baik dari dirinya sendiri seperti pencarian jati diri maupun dari luar dirinya dan orang lain. Tekanan-tekanan tersebut terkadang menjadikan remaja stres dan mengalami burnout. Burnout akhirnya memengaruhi emosi remaja, sekaligus fisik dan mentalnya. Salah satu penyaluran yang mungkin untuki menghindari keadaan tersebut adalah melalui media seni. Peran seni bagi remaja dapat dipusatkan sebagai salah satu media untuk melampiaskan emosi akibat dari burnout yang dihadapi dalam kehidupan mereka, lewat ekspresi-ekspresi remaja yang sedang dialami atau dirasakan. Seni sering kali dipercayai sebagai media yang dapat melakukan katarsis atau pelepasan dan penyaluran emosi bagi berbagai kalangan usia karena dalam penciptaan karya seni. Sehingga, ekspresi emosi yang sedang dirasakan remaja dapat dituangkan secara ekspresif. Remaja dapat merasakan peran seni sebagai terapi atau yang biasanya disebut dengan art therapy. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan berbagai media art therapy sebagai tinjauan utama. Di antaranya adalah media seni rupa, seni musik, seni tari, seni menulis, dan metode integrated arts.
“…Masalah ini erat kaitannya dengan persoalan masyarakat pencapaian, di mana tekanan untuk terus berprestasi dan memenuhi standar sosial yang tinggi menciptakan stres dan kecemasan yang signifikan (Biawan & Suroso, 2020;Hamka, Suen, Ramadhan, Yusuf, & Wang, 2022). Karenanya, penting untuk mengeksplorasi lebih dalam tentang bagaimana pola hidup dalam masyarakat pencapaian mempengaruhi kesejahteraan psikologis individu, serta mencari solusi untuk mengatasi krisis batin dan eksistensial yang timbul dari gaya hidup ini, terutama dari perspektif yang berbeda seperti seni.…”
Fase remaja merupakan fase di mana diri manusia mengalami banyak kemungkinan-kemungkinan tekanan baik dari dirinya sendiri seperti pencarian jati diri maupun dari luar dirinya dan orang lain. Tekanan-tekanan tersebut terkadang menjadikan remaja stres dan mengalami burnout. Burnout akhirnya memengaruhi emosi remaja, sekaligus fisik dan mentalnya. Salah satu penyaluran yang mungkin untuki menghindari keadaan tersebut adalah melalui media seni. Peran seni bagi remaja dapat dipusatkan sebagai salah satu media untuk melampiaskan emosi akibat dari burnout yang dihadapi dalam kehidupan mereka, lewat ekspresi-ekspresi remaja yang sedang dialami atau dirasakan. Seni sering kali dipercayai sebagai media yang dapat melakukan katarsis atau pelepasan dan penyaluran emosi bagi berbagai kalangan usia karena dalam penciptaan karya seni. Sehingga, ekspresi emosi yang sedang dirasakan remaja dapat dituangkan secara ekspresif. Remaja dapat merasakan peran seni sebagai terapi atau yang biasanya disebut dengan art therapy. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan berbagai media art therapy sebagai tinjauan utama. Di antaranya adalah media seni rupa, seni musik, seni tari, seni menulis, dan metode integrated arts.
“…It is primarily a cognitive process; the more a person can control his or her mind, the better she or he can cope with the anxiety (Chaplin & Aldao, 2013). Various non-pharmacological methods such as relaxation techniques (Shirzad et al, 2021), aromatherapy (Guo et al, 2020), bibliotherapy (Lamani et al, 2021), spirituality (Biawan & Suroso, 2020; Muslu & Demir, 2020), religious beliefs (Aliche et al, 2020), and music (Kakar et al, 2021) are used to reduce anxiety and fear among patients undergoing surgery. According to studies, patients’ religious beliefs and meditation remarkably reduce their anxiety and stress, which is valid for patients with different religious beliefs (Lee, 2021; Lundmark, 2019; Muslu & Demir, 2020).…”
Anxiety is a common unpleasant reaction among patients undergoing surgery. Many non-pharmacological methods such as spiritual strength are effective in preoperative anxiety management. This study aimed to assess the effects of listening to Quran recitation on reducing preoperative anxiety. A systematic review was performed in Medline, EMBASE, Cochrane Library, PsycINFO, Arab World Research Source, and other relevant databases to collect the data. Randomized controlled trials about the effects of listening to Quran recitation on preoperative anxiety reduction in elective surgery were selected without any language and date restriction. Interventions with self-reading/self-recitation were excluded. The Cochran’s Q statistic and the I2 index with 50% threshold were used for calculating the heterogeneity and inconsistency index. Subgroup analysis was conducted based on the surgery type. The funnel plot was used to evaluate the possibility of publication bias. Twelve studies were included in the qualitative synthesis and nine studies in the quantitative synthesis. The meta-analysis showed a significant anxiety reduction with listening to Quran recitation. The heterogeneity between the included studies was statistically significant (Q = 23.05, I2 = 65.29, p = 0.003). The pooled effect size of anxiety was d = −8.893 (95% confidence interval (CI) = −10.763 to −7.022) (p < 0.001). The subgroup analysis showed that listening to Quran recitation reduces anxiety in major and minor surgeries. There was no publication bias (t = 0.907, p = 0.39) in the studies. The findings indicated that listening to Quran recitation can be considered a non-invasive and peaceful intervention to reduce preoperative anxiety in elective surgery.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.