2020
DOI: 10.26553/jikm.2020.11.3.210-222
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

A Comparison of the Effectiveness of Cognitive Behavior Therapy and Assertive Training Against the Ability to Control Violent Behavior in Schizophrenic Patients

Abstract: Violence behaviour is a maladaptive form of anger response that is dangerous and can hurt yourself, others and the environment. Therefore it is a concern for health workers to apply an effective and appropriate therapy to overcome these problems. This study was aimed to compare the differences in Cognitive Behavior Therapy (CBT) and Assertive Training (AT) in controlling violent behavior in schizophrenic patients.This study was used a quasi experimental pre-post test control group design.The number of samples … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 11 publications
0
0
0
Order By: Relevance
“…Perilaku kekerasan merupakan salah satu gejala gangguan jiwa yang dapat memicu bahaya secara fisik pada diri pasien maupun orang lain disertai dengan luapan emosi yang tidak terkontrol (Siregar, Effendi, and Mardiyah 2020). Perilaku kekerasan ditandai dengan munculnya beberapa gejala seperti pasien sering berbicara kasar dengan nada suara yang tinggi, mata melotot dengan pandangan yang sangat tajam, muka memerah, otot-otot tampak tegang, suka berdebat, memaksakan kehendak hingga melakukan kekerasan fisik seperti mencederai diri sendiri dan orang lain (Malfasari et al 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Perilaku kekerasan merupakan salah satu gejala gangguan jiwa yang dapat memicu bahaya secara fisik pada diri pasien maupun orang lain disertai dengan luapan emosi yang tidak terkontrol (Siregar, Effendi, and Mardiyah 2020). Perilaku kekerasan ditandai dengan munculnya beberapa gejala seperti pasien sering berbicara kasar dengan nada suara yang tinggi, mata melotot dengan pandangan yang sangat tajam, muka memerah, otot-otot tampak tegang, suka berdebat, memaksakan kehendak hingga melakukan kekerasan fisik seperti mencederai diri sendiri dan orang lain (Malfasari et al 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified