2021
DOI: 10.32815/jitika.v15i2.594
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Untitled

Abstract: Kekurangan gizi pada balita merupakan permasalahan yang masih sering terjadi di Indonesia. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan prevalensi balita kekurangan gizi pada tahun 2018 diatas nilai 10 dan Jawa Timur memiliki nilai 15,20. Permasalahan gizi balita memberikan dampak buruk pada kesehatan balita. Untuk menangani permasalahan kesehatan dan gizi balita hadir adanya posyandu. Posyandu adalah kegiatan yang dilakukan oleh dan untuk masyarakat dibantu oleh petugas kesehatan setempat atau Pu… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2024
2024
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(3 citation statements)
references
References 2 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Gizi berlebih (obesitas) juga merupakan resiko yang mungkin terjadi. Lalu penyakit lainnya seperti penyakit jantung koroner, hipertensi, dan diabetes juga mengintai kesehatan tubuh jika gizi tidak diimbangi dengan baik (Purwaningrum, Putra, & Arifiyanti, 2021). Menurut data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021 tercatat bahwa indonesia masih terdapat 24,40% balita stunting, tahun 2022 tercatat 21,60% balita stuting dan tahun 2023 tercatat terdapat 17,80% balita stunting.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Gizi berlebih (obesitas) juga merupakan resiko yang mungkin terjadi. Lalu penyakit lainnya seperti penyakit jantung koroner, hipertensi, dan diabetes juga mengintai kesehatan tubuh jika gizi tidak diimbangi dengan baik (Purwaningrum, Putra, & Arifiyanti, 2021). Menurut data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021 tercatat bahwa indonesia masih terdapat 24,40% balita stunting, tahun 2022 tercatat 21,60% balita stuting dan tahun 2023 tercatat terdapat 17,80% balita stunting.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Berdasarkan sejumlah penelitian dan implementasi yang telah dilakukan, diketahui bahwa status gizi balita menjadi perhatian utama dalam upaya menjaga kesehatan dan pertumbuhan anakanak pada usia dini. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Purwaningrum et al (2021), metode K-Means dapat digunakan untuk menentukan kelompok status gizi balita, sementara Dambe et al (2023) mengevaluasi penggunaan K-Nearest Neighbors dalam klasifikasi status gizi balita. Metode klasifikasi lainnya seperti Metode Naive Bayes Classifier, yang diimplementasikan oleh Titimeidara dan Hadikurniawati (2021), juga menjadi fokus penelitian dalam menentukan status gizi stunting pada balita.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Mulai bagaimana pengimplementasian yang dapat dipermudah, lalu managing waktu yang relatif cepat serta umum digunakan. Metode K-Means bisa dibilang sebagai teknik penyekatan(partisi) yang dapat melakukan pemisahan dalam hal membagi suatu atau beberapa objek yang berbeda-beda, serta dapat mengumpulkan sebuah objek yang sama kedalam jumlah pada setiap klastering daerah yang sudah ditentukan terdahulu sehingga setiap objek dapat digolongkan ke dalam kelompok tersebut sesuai pengklasterisasinya [6].…”
Section: Pendahuluanunclassified