Untitled

Abstract

Artikel ini mendeskripsikan perbaikan kesiapan (preparedness), khususnya pembelajaran, manajemen data dengan SDM yang kompeten, yang didukung dengan penguatan pemerintah dan pimpinan dalam pengambilan kebijakan pada Sekolah Tinggi Manajemen Asuransi (STMA) Trisakti untuk pembelajaran online pada masa pandemi Covid-19 dengan menggunakan model Forcing Learning dan Risk Communication And Community Engagement (RCCE). Integrasi Model Forcing Learning dan RCCE ini sebagai salah satu bentuk model yang dapat dilaksanakan untuk mempersiapkan pembelajaran selama masa darurat Covid-19 guna tercapainya target pembelajaran. Dalam model pembelajaran dan komunikasi ini seluruh dosen dikondisikan dalam sebuah keadaan pembelajaran yang serba online, dimana diwajibkan untuk berlaih dari offline menjadi online dalam semua kegiatan pembelajaran. Metode penelitain dalam paper ini adalah penelitian lapangan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa, pertama: Preparedness RCCE dalam merumuskan konsep pembelajaran online dengan ketentuan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia yang mencakup standar isi dan proses dengan membangun budaya mutu yang berorientasi kepada hasil menggunakan integrasi RCCE dan model Forcing Learning dengan urgensi yang harus serba cepat dan tepat di masa peralihan sekarang ini dengan membuat standar sesuai arahan Kemendikbud yang dilakukan oleh pimpinan. kedua: Preparedness perumusan strategi dan implementasi model Forcing Learning dilakukan dengan memfasilitasi semua hal dalam kesiapan SDM, sarana dan prasarana untuk menjalankan pembelajaran online dengan tindakan cepat dan berkualitas. Ketiga: dari dua indikator langkah yang dilakukan sebelumnya hasil data yang diperoleh dengan menerapkan Forcing Learning bahwa 100% SDM dan Sarana penunjang siap melakukan pembelajaran, Keempat: Keberlanjutan model bisa digunakan dalam banyak bidang dan keadaan.