Padjadjaran untuk open akses publikasi di bawah syarat dan ketentuan dari Creative Commons Attribution (CC BY) license (https: // creativecommons.org/licenses/by/ 4.0/).
ABSTRAKPendahuluan: Salah satu kesalahan iatrogenik yang paling umum selama perawatan endodontik adalah perforasi, terutama bagian koronal. Perforasi koronal terjadi selama pencarian orifis. Ada banyak bahan yang digunakan untuk menangani perforasi, seperti mineral trioxide aggregate (MTA). MTA telah dipilih sebagai bahan yang sempurna untuk perbaikan perforasi. Laporan kasus ini bertujuan untuk melaporkan perawatan non bedah pada perforasi koronal iatrogenik gigi insisivus sentral kanan atas menggunakan mineral trioksida agregat. Laporan kasus: Seorang pasien berusia 32 tahun dirujuk oleh mahasiswa kedokteran gigi untuk memperbaiki tambalan gigi depan. Radiografi periapikal gigi 11 menunjukkan radiopak, suspek gutta-percha, menembus dinding distal mahkota gigi dan radiolusen pada sepertiga apikal dengan penghalang difus dan bentuk tidak teratur, didiagnosis dengan nekrosis pulpa dengan periodontitis apikal kronis. Perlakuan dilakukan dengan menggunakan mineral trioxide aggregate (MTA). Untuk memperbaiki perforasi, dilakukan urutan perawatan endodontik sampai obturasi dan direstorasi menggunakan mahkota jaket litium disilikat. Efektivitas perawatan perforasi akar non-bedah terkait dengan tingkat cedera jaringan periodontal, ukuran dan lokasi perforasi, kemampuan menutup dan biokompatibilitas bahan, serta ada tidaknya kontaminasi bakteri. Simpulan: Perawatan non-bedah perforasi koronal dapat dilakukan dengan menggunakan MTA yang memiliki kemampuan penutupan yang baik untuk memperbaiki perforasi koronal.
Kata kuncimineral trioxide aggregate, perforasi iatrogenik, perawatan endodontik, perawatan non bedah