Determination of mercury in hair of children

Pino, Anna; Bocca, Beatrice; Forte, Giovanni; Majorani, Costanza; Petrucci, Francesco; Senofonte, Oreste; Alimonti, Andrea

doi:10.1016/j.toxlet.2018.06.1215

Cited by 12 publications

(5 citation statements)

References 22 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…MeHg is one of the environmental accumulative pollutants that could easily pass through the blood‐brain barrier and accumulate in the brain especially in the CNS . The mechanisms of MeHg neurotoxicity have not been fully elucidated, in which oxidative stress and Glu‐mediated excitotoxicity involved may play important roles …”

Section: Discussionmentioning

confidence: 99%

Oxidative stress accelerates synaptic glutamate dyshomeostasis and NMDARs disorder during methylmercury‐induced neuronal apoptosis in rat cerebral cortex

Yang

Liu

et al. 2020

Environmental Toxicology

View full text Add to dashboard Cite

Methylmercury (MeHg) is a potent neurotoxin,which leads to a wide range of intracellular effects. The molecular mechanismsassociated to MeHg-induced neurotoxicity have not been fully understood.Oxidative stress, as well as synaptic glutamate (Glu) dyshomeostasis have beenidentified as two critical mechanisms during MeHg-mediated cytotoxicity. Here,we developed a rat model of MeHg poisoning to evaluate its neurotoxic effectsby focusing on cellular oxidative stress and synaptic Glu disruption.Inaddition, we investigated the neuroprotective role of alpha-lipoic acid (α-LA), a natural antioxidant, todeeply explore the underlying interaction between them. Fifty-six rats wererandomly divided into four groups: saline control, MeHg treatment (4 or 12μmol/kg MeHg), and α-LApre-treatment (35 μmol/kg α-LA+12μmol/kg MeHg). Rats exposed to 12 μmol/kg MeHg induced neuronal oxidativestress, with ROS accumulation and cellular antioxidant system impairment. Nrf2 andxCT pathways were activated with MeHg treatment. The enzymatic or non-enzymaticof cellular GSH synthesis were also disrupted by MeHg. On the other hand, the abnormalactivities of GS and PAG disturbed the "Glu-Gln cycle", leading to NMDARsover-activation, Ca2+ overload, and the calpain activation, which acceleratedNMDARs degradation. Meanwhile, the high expressions of phospho-p44/42 MAPK,phospho-p38 MAPK, phospho-CREB, and the high levels of caspase 3 and Bax/Bcl-2 finallyindicated the neuronal apoptosis after MeHg exposure. Pre-treatment with α-LA significantly preventedMeHg-induced neurotoxicity. In conclusion, the oxidative stress and syn-apticGlu dyshomeostasis contributed to MeHg-induced neuronal apoptosis. Alpha-LAattenuated these toxic effects through mechanisms of anti-oxidation andindirect Glu dyshomeostasis prevention K E Y W O R D S apoptosis, glutamate, methylmercury, NMDARs, oxidative stress

show abstract

Section: Discussionmentioning

confidence: 99%

Oxidative stress accelerates synaptic glutamate dyshomeostasis and NMDARs disorder during methylmercury‐induced neuronal apoptosis in rat cerebral cortex

Yang

Liu

et al. 2020

Environmental Toxicology

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Merkuri dapat masuk ke dalam air karena aktivitas penambangan, residu pembakaran batubara, limbah pabrik, fungisida, pestisida, limbah rumah tangga dan sebagainya (DY. Pratiwi, 2020) Merkuri sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan hidup, hal ini dikarenakan logam tersebut bersifat neurotoksik, persisten, bioakumulasi dan dapat berpindah dalam jarak jauh di atmosfer (Koenigsmark et al, 2021;Pino et al, 2018;Wang et al, 2021). Bagian dari Hg dalam bentuk senyawa organik yang berbahaya adalah metilmerkuri (Me-Hg) (Council, 2000).…”

Section: Pendahuluanunclassified

Validasi Metode Pengujian Metil Merkuri (Me-Hg) dalam Sampel Biota menggunakan Mercury Analyzer

Masitoh

2024

ecolab

View full text Add to dashboard Cite

Validasi metode pengujian Metil Merkuri (Me-Hg) dalam sampel Biota menggunakan Mercury Analyzer. Merkuri (Hg) merupakan salah satu logam berat yang sangat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan hidup karena bersifat toksik, persisten, bioakumulasi dan dapat berpindah dalam jarak jauh di atmosfer. Hg dapat berupa senyawa anorganik dan organik. Salah satu senyawa merkuri organik berbahaya adalah metil merkuri (Me-Hg). Begitu berada di lingkungan, merkuri dapat diubah oleh bakteri menjadi metilmerkuri. Metilmerkuri kemudian terbioakumulasi (bioakumulasi terjadi ketika suatu organisme mengandung konsentrasi zat yang lebih tinggi daripada lingkungan) pada ikan dan kerang. Metilmerkuri juga mengalami biomagnifikasi. Misalnya, ikan pemangsa besar lebih mungkin memiliki kadar merkuri yang tinggi sebagai akibat dari makan banyak ikan kecil yang telah memperoleh merkuri melalui konsumsi plankton (WHO, 2017). Pengujian Me-Hg dalam matriks biota dilakukan pada sampel ikan, sebagai bagian dari kajian pencemaran lingkungan. Laboratorium Pusat Standardisasi Instrumen dan Kualitas Lingkungan Hidup (PSIKLH) melakukan validasi pengujian Me-Hg dalam sampel biota berupa ikan dengan mengadopsi metode kegiatan The International Measurement Evaluation Programme (IMEP) yaitu IMEP-115: Determination of Methylmercury in Seafood by Elemental Mercury Analysis: Collaborative Study. Kegiatan dilakukan pada bulan Februari - Agustus 2023. Senyawa metil merkuri (MeHg) dalam contoh uji diekstraksi menggunakan metode ekstraksi cair-cair dengan pelarut organik dan larutan L-Cystein. kemudian dianalisis menggunakan mercury analyzer. Validasi dilaksanakan dengan memperhatikan aspek penentuan kurva kalibrasi, linearitas, limit deteksi metode dan limit kuantifikasi, akurasi, presisi, dan ketahanan metode. Pengujian dilakukan dengan menggunakan CRM DORM-4 yang memiliki kisaran konsentrasi 0,355±0,028 mg/kg. Hasil validasi laboratorium PSIKLH menunjukkan limit deteksi sebesar 0,014 mg/kg, limit kuantifikasi sebesar 0,05 mg/kg, dengan nilai akurasi dan presisi memenuhi keberterimaan yang dipersyaratkan.

show abstract

“…Me-Hg merupakan salah satu zat pencemar yang terbentuk dari merkuri anorganik oleh aktivitas organisme anaerob yang hidup di sistem perairan termasuk danau, sungai, tanah dan laut. Hg bersifat neutrotoksin dan masuk ke ekosistem akuatik melalui deposisi atmosferik maupun bersumber dari eksternalisasi limbah industri (Pino et al, 2018). Proses metilasi mengubah merkuri anorganik menjadi organik merkuri dalam lingkungan alam sehingga memiliki toksisitas lebih besar dibandingkan dengan bentuk anorganiknya.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Validasi Metoda Pengujian Metil Merkuri (Me-Hg) dalam Matrik Biomarker Rambut Manusia Menggunakan Kromatografi Gas Electron Capture Detector (GC-ECD)

Syofyan,

Masitoh,

Kartiningsih

et al. 2023

ecolab

View full text Add to dashboard Cite

Pengujian Metil Merkuri (Me-Hg) dalam Matrik Biomarker menggunakan Kromatografi Gas Electron Capture Detector (GC-ECD). Merkuri (Hg) merupakan salah satu logam berat yang sangat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan hidup karena bersifat toksik, persisten, bioakumulasi dan dapat berpindah dalam jarak jauh di atmosfer. Hg dapat berupa senyawa anorganik dan organik. Salah satu senyawa merkuri organik berbahaya adalah metilmerkuri (Me-Hg). Me-Hg terbentuk dari merkuri anorganik oleh aktivitas organisme anaerob dalam sistem perairan. Pengujian Me-Hg dalam matriks biomarker dilakukan pada sampel rambut manusia, sebagai bagian dari kajian pencemaran lingkungan. Manusia terkontaminasi Hg dari berbagai sumber, namun apabila melalui jalur makanan biasanya pengujian Me-Hg ditentukan melalui pengukuran sampel rambut. Laboratorium Pusat Standardisasi Instrumen dan Kualitas Lingkungan Hidup (PSIKLH) melakukan validasi pengujian Me-Hg dalam sampel biomarker berupa rambut dengan mengadopsi metode yang dilakukan oleh Laboratorium IDEA Consultant Inc. Jepang. Kegiatan dilakukan pada bulan Mei -Desember 2022. Terdapat penggantian pelarut dari toluena menjadi dichloromethane (DCM) dan juga terdapat perlakuan awal terhadap kolom dengan penambahan Methanolic-hydrobromic acid (MeOH-HBr) 0,3 mM. Validasi dilaksanakan dengan memperhatikan aspek penentuan kurva kalibrasi, linieritas, limit deteksi metode dan limit kuantifikasi, akurasi, presisi, dan ketahanan metode. Pengujian dilakukan dengan menggunakan CRM NIMD 01 yang memiliki kisaran konsentrasi 0,563 ± 0,0705 mg/kg. Hasil validasi laboratorium PSIKLH menunjukkan limit deteksi sebesar 0,08 mg/kg, limit kuantifikasi sebesar 0,3 mg/kg, dengan nilai akurasi dan presisi memenuhi keberterimaan yang dipersyaratkan.

show abstract

Determination of mercury in hair of children

Cited by 12 publications

References 22 publications

Oxidative stress accelerates synaptic glutamate dyshomeostasis and NMDARs disorder during methylmercury‐induced neuronal apoptosis in rat cerebral cortex

Oxidative stress accelerates synaptic glutamate dyshomeostasis and NMDARs disorder during methylmercury‐induced neuronal apoptosis in rat cerebral cortex

Validasi Metode Pengujian Metil Merkuri (Me-Hg) dalam Sampel Biota menggunakan Mercury Analyzer

Validasi Metoda Pengujian Metil Merkuri (Me-Hg) dalam Matrik Biomarker Rambut Manusia Menggunakan Kromatografi Gas Electron Capture Detector (GC-ECD)

Contact Info

Product

Resources

About