2022
DOI: 10.33024/jkpm.v5i8.6473
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

1000 Hari Pertama Kehidupan: Nutrisi dan Tumbuh Kembang Anak

Abstract: ABSTRAK 1000 hari pertama kehidupan merupakan masa krusial (golden age) bagi anak, karena akan memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan baik dari pengetahuan dan fisik anak. Apabila dalam 1000 hari pertama terjadi gangguan gizi atau malnutrisi, selain dari anak mengalami gangguan pertumbuhan, tetapi akan berperawakan pendek, namun perkembangan otak juga akan terganggu dan memengaruhi kecerdasan anak, serta mengalami kerentanan penyakit. Gangguan tumbuh kembang ini disebut dengan stunting. Masalah stunting meru… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 13 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Dari hasil ini, terlihat betapa pentingnya penyuluhan bagi ibu, mulai dari saat mengandung hingga melahirkan, yang lebih dikenal sebagai 1000 HPK (1000 Hari Pertama Kehidupan). Pada periode 1000 hari ini, asupan gizi bagi bayi harus sangat diperhatikan karena akan mempengaruhi pertumbuhan bayi di masa depan [9] [10]. Isu ini juga menjadi fokus utama dalam kegiatan sosialisasi ini.…”
Section: Simpulanunclassified
“…Dari hasil ini, terlihat betapa pentingnya penyuluhan bagi ibu, mulai dari saat mengandung hingga melahirkan, yang lebih dikenal sebagai 1000 HPK (1000 Hari Pertama Kehidupan). Pada periode 1000 hari ini, asupan gizi bagi bayi harus sangat diperhatikan karena akan mempengaruhi pertumbuhan bayi di masa depan [9] [10]. Isu ini juga menjadi fokus utama dalam kegiatan sosialisasi ini.…”
Section: Simpulanunclassified
“…Dii ii kutii Kabupatei n Kei pulauan Sei rii bu sei bei sar 19,3%, kei mudii an Jakarta Barat sei bei sar 17,6%, dan Kota Jakarta Sei latan sei bei sar 15,7%. Sei dangkan, Jakarta Tii mur mei rupakan wii layah dii Ii bu Kota dei ngan angka stuntii ng Balii ta tei rei ndah, yaknii sei bei sar 13,4% (Hutapea et al, 2022). Pei ngei tahuan mei ngei naii gii zii mei nyumbangkan pei ngaruh yang cukup bei sar tei rhadap sii kap dan pei rii laku.…”
Section: Coresponden Authorunclassified