2002
DOI: 10.1590/s0100-204x2002001200010
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Evaluation of a computer model to simulate water table response to subirrigation

Abstract: -The objective of this work was to evaluate the water flow computer model, WATABLE, using experimental field observations on water table management plots from a site located near Hastings, FL, USA. The experimental field had scale drainage systems with provisions for subirrigation with buried microirrigation and conventional seepage irrigation systems. Potato (Solanum tuberosum L.) growing seasons from years 1996 and 1997 were used to simulate the hydrology of the area. Water table levels, precipitation, irrig… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2017
2017
2017
2017

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 14 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Pemodelan hidrologis, yang mendeterminasi kelembapan tanah pada berbagai solum dan fluktuasi muka air tanah pada lapisan lebih dalam pada suatu lahan terus dikembangkan dalam upaya konservasi tanah dan air yang berkaitan dengan upaya pengelolaan lahan ramah lingkungan dan berkesinambungan pada lahan perkebunan kelapa sawit. Pada awal pemodelan, neraca air yang merupakan satu kesatuan sistem yang meliputi aspek atmosfer, vegetasi di permukaan tanah, dan kondisi fisik tanah di permukaan maupun pada lapisan yang lebih dalam, telah mampu mendeterminasi perilaku kelembapan tanah di lapisan permukaan dan lapisan-lapisan lain di bawahnya (Harahap, 1999;Rosa et al, 2002;Jayakody et al, 2013;dan Iwalewa et al, 2016). Seperti diketahui bahwa ada korelasi yang kuat antara kondisi kelembapan tanah dengan produksi tanaman (Singh, 2012).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pemodelan hidrologis, yang mendeterminasi kelembapan tanah pada berbagai solum dan fluktuasi muka air tanah pada lapisan lebih dalam pada suatu lahan terus dikembangkan dalam upaya konservasi tanah dan air yang berkaitan dengan upaya pengelolaan lahan ramah lingkungan dan berkesinambungan pada lahan perkebunan kelapa sawit. Pada awal pemodelan, neraca air yang merupakan satu kesatuan sistem yang meliputi aspek atmosfer, vegetasi di permukaan tanah, dan kondisi fisik tanah di permukaan maupun pada lapisan yang lebih dalam, telah mampu mendeterminasi perilaku kelembapan tanah di lapisan permukaan dan lapisan-lapisan lain di bawahnya (Harahap, 1999;Rosa et al, 2002;Jayakody et al, 2013;dan Iwalewa et al, 2016). Seperti diketahui bahwa ada korelasi yang kuat antara kondisi kelembapan tanah dengan produksi tanaman (Singh, 2012).…”
Section: Pendahuluanunclassified