Angle Class I malocclusion with anterior negative overjet

Abstract

This clinical case report describes the orthodontic treatment of an 8-year and 9-month old female patient with Angle Class I malocclusion, anterior crossbite and canine Class III relationship. Orthodontic treatment was carried out in two stages. The first one was orthopedic, while the second one included the use of a fixed appliance and the need for space gain for reshaping of maxillary lateral incisors. The two-stage treatment combined with multidisciplinary Restorative Cosmetic Dentistry allowed excellent esthetic and functional outcomes to be achieved. This case was presented to the Brazilian Board of Orthodontics and Dentofacial Orthopedics (BBO) as a requirement for the title of certified by the BBO.

<p>Perawatan impaksi gigi kaninus dan gigitan bersilang anterior menggunakan teknik open window dan piggyback pada alat ortodonti straight wire</p><p>Treatment of canine impaction and crossbite anterior using the open window and piggyback techniques on straight wire orthodontic appliance</p>

“…Penanganan kasus gigi impaksi dan gigitan bersilang anterior telah banyak dipelajari oleh para klinisi ortodonti, namun seringkali menghadapi kesulitan pada tahapan penarikan gigi impaksi agar masuk ke dalam lengkungnya. 1,2 Gigi impaksi kaninus merupakan kondisi umum yang seringkali terjadi saat ini. Kondisi gigi kaninus impaksi ini menjadi tantangan para klinisi ortodonti untuk membawa gigi impaksi tersebut pada posisi normal serta menyelesaikan kasus dengan relasi kaninus kelas I. Gigi impaksi kaninus yang masih berada di dalam tulang alveolar membutuhkan tindakan bedah open window, sehingga akses gigi terbuka dan memungkinkan pemasangan breket pada permukaan labial gigi yang impaksi.…”

“…Salah satu metode yang umum dan paling sederhana yaitu dengan peninggi gigitan posterior 2-3 mm yang bertujuan untuk membebaskan gigitan anterior dari sangkutan sehingga inklinasi gigi insisif atas dapat terkoreksi. 2,7 Impaksi gigi kaninus dan gigitan bersilang anterior membutuhkan perawatan ortodonti secara komprehensif sesuai rencana perawatan sehingga diperoleh oklusi yang baik dari hubungan lengkung gigi atas dan bawah serta terkoreksi dari segi estetik. 2,4 Laporan kasus ini dapat digunakan sebagai salah satu panduan untuk para klinisi dalam penatalaksanaan kasus dengan impaksi gigi kaninus dan gigitan bersilang anterior.…”

“…Peninggi gigitan di region posterior bertujuan untuk mengkoreksi gigitan bersilang anterior. 2,7 Persistensi gigi 53 tidak diekstrasi terlebih dahulu sebelum pemasangan alat cekat ortodonti dikarenakan digunakan sebagai space maintainer selama tahap levelling/alignment. 7 Ekstraksi gigi 53 dilakukan setelah tahap levelling/ Bedah open window dilakukan setelah ekstraksi gigi 53, kemudian dilakukan pemasangan button goldchain pada permukaan bukal gigi 13.…”

“…Hubungan gigi molar dan kaninus kelas 1 disertai tercapainya gigitan oklusi dengan interdigitasi yang baik antara kedua rahang. 2 Teknik piggyback merupakan suatu teknik perawatan ortodonti cekat dimana sebagian segmen kawat fleksibel NiTi 0,012 pada lengkung rahang disatukan dengan kawat kaku SS 0,018 pada segmen keseluruhan. Piggyback merupakan desain teknik ortodonti dengan melibatkan modifikasi dua buah kawat dimana satu kawat berbahan lentur yaitu Nikel-Titanium pada suatu segmen dan satu kawat utama berbahan kaku yaitu stainless steel yang bertujuan untuk memasukkan gigi yang ektopik ke dalam lengkung rahang tanpa mengganggu stabilitas lengkung gigi utama.…”

Non-surgical Management of Skeletal Class III and Dental Class I Malocclusion -A Case Report

“…It is widely known that inheritance plays a role in the genesis of skeletal class III malocclusion. [1]This relationship may result from a normal maxilla and a mandibular skeletal protrusion or a maxillary retrusion and a normal mandible or a combination of maxillary retrusion and mandibular protrusion. [2] The correct identification of the skeletal case is difficult and necessitates meticulous treatment planning.…”