2021
DOI: 10.1590/0102-4698232216
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Ideologia E Educação Na Perspectiva De Louis Althusser

Abstract: RESUMO: Abordar a ideologia exige a capacidade de adentrar diferentes perspectivas contemporâneas dessa temática, visto que este fenômeno adquire configurações crescentemente mais complexas atualmente. Escolhemos o filósofo esloveno Slavoj Žižek como articulador da miríade de conceitos sobre a ideologia e, tomamos por fundamento a teoria de Althusser e seus conceitos de Ideologia e Aparelhos Ideológicos de Estado. Ao tensionar reflexivamente os conceitos visualizamos como a ideologia atua, quais seus elementos… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 2 publications
0
0
0
Order By: Relevance
“…Tetapi di sisi lain, internet juga dianggap sebagai ancaman yang menggeser otoritas pendidik dan lembaga sekolah (Szűts, 2019, h. 428) yang secara tradisional dianggap merupakan sumber pengetahuan. Apalagi, pendidikan merupakan ISA (Ideological State Aparatuses) yang populer dan menjadi favorit pemerintah (Fofano & Rech, 2021;Spanos, 2015). Ambiguitas ini menyebabkan berbagai dilema seperti kebijakan sensor, pembatasan akses dan konten demi "etika"; kurangnya peran sekolah (Guntarto, 2011;Hendriyani & Guntarto, 2012); hingga TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) yang dimaknai sejauh digitalisasi buku paket menjadi berformat pdf maupun dibuatnya website berisi konten pelajaran.…”
Section: A Pendahuluanunclassified
“…Tetapi di sisi lain, internet juga dianggap sebagai ancaman yang menggeser otoritas pendidik dan lembaga sekolah (Szűts, 2019, h. 428) yang secara tradisional dianggap merupakan sumber pengetahuan. Apalagi, pendidikan merupakan ISA (Ideological State Aparatuses) yang populer dan menjadi favorit pemerintah (Fofano & Rech, 2021;Spanos, 2015). Ambiguitas ini menyebabkan berbagai dilema seperti kebijakan sensor, pembatasan akses dan konten demi "etika"; kurangnya peran sekolah (Guntarto, 2011;Hendriyani & Guntarto, 2012); hingga TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) yang dimaknai sejauh digitalisasi buku paket menjadi berformat pdf maupun dibuatnya website berisi konten pelajaran.…”
Section: A Pendahuluanunclassified