Variasi Presipitasi Pelarut pada Ekstraksi RNA dengan Metode Trizole dan Pengaruh terhadap Kemurnian RNA

Abstract

ABSTRAKVirus dengue ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Nyamuk-nyamuk tersebut endemik di sebagian besar daerah vektor-vektor itu muncul memiliki empat serotipe yang berbeda secara antigenik. Empat serotipe virus dengue: DENV-1, DENV-2, DENV-3 dan DENV-4. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan pelarut yang baik terhadap virus Dengue RNA Surabaya tipe-1 (DENV-1). Pelarut yang digunakan adalah Isopropanol, dimethyl sulfoxide, 96% ethanol, methanol, acetone-Methanol (1: 1), dimethyl formamide, dan akuades. RNA diisolasi dengan metode TRIzol. TRIzol (atau TRI Reagent) adalah larutan satu fasa dari fenol dan guanidinium isothiocyanate yang secara bersamaan melarutkan bahan biologis dan mendenaturasi protein. Hasil dari penilitian ini adalah didapatkan pelarut presipitasi RNA terbaik adalah aseton-metanol (1:1), karena campuran pelarut tersebut memiliki konstanta dielektrik terendah. Studi ini menunjukkan bahwa pelarut aseton-metanol (1:1) dapat digunakan sebagai pelarut presipitasi untuk mengisolasi RNA

Detection of homozygous wildtype V1016V using allele-specific polymerase chain reaction in Aedes albopictus

“…Some of them are AVL buffers, which lyse virus particles while purifying viral nucleic acids and inhibiting the action of RNase and DNase enzymes by denaturing them. In addition, ethanol is also useful in precipitation, a technique commonly used to concentrate and remove salts of nucleic acid preparations (DNA or RNA) in aqueous solutions (Shaomianah 2020). Other reagents are buffer AW1 which functions to wash the spin column membrane as well as to disrupt the cell, dissolve its components, and simultaneously denature endogenous RNase, while buffer AW2, which contains sodium azide, functions to wash the spin column membrane, sodium azide is a preservative and is used to prevent growth microbes.…”