2017
DOI: 10.24273/jgeet.2017.2.2.306
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Urban Green Space Development Strategy–Reconverting Gas Station To Public Parks In The City Of Surabaya, Indonesia

Abstract: Urban Green Space Development has become a challenging task for city governments especially in Indonesia, due to high prices of land around urban centers. On the other hand, there are inconsistencies between land use and land allocation within the city planning. In Surabaya City, quite a lot of gas stations were built on areas which are originally intended for green open spaces. Surabaya City Municipality is strongly committed to reconvert Gas Station Areas to green open spaces as determined in the plan. Innov… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2021
2021
2022
2022

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(3 citation statements)
references
References 11 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…(Saputri, 2018). Taman kota didefinisikan sebagai ruang terbuka publik yang dilengkapi dengan vegetasi dan bisa diakses bagi oleh semua kalangan (Hasyimi & Suroso, 2017). Ruang publik yang baik memiliki desain yang mampu berkontribusi dalam memastikan peluang yang sama bagi seluruh lapisan masyarakat, dan membantu meningkatkan mobilitas perkotaan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…(Saputri, 2018). Taman kota didefinisikan sebagai ruang terbuka publik yang dilengkapi dengan vegetasi dan bisa diakses bagi oleh semua kalangan (Hasyimi & Suroso, 2017). Ruang publik yang baik memiliki desain yang mampu berkontribusi dalam memastikan peluang yang sama bagi seluruh lapisan masyarakat, dan membantu meningkatkan mobilitas perkotaan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Strategi yang ditawarkan Surabaya Timur yang memiliki RTH 7,14% [5] dengan karakteristik alih lahan tinggi dan tanah milik pemerintah terbatas dilakukan salah satunya dengan mengatur ulang penggunaan area SPBU dengan menambahkan jalur hijau sebagai bagian RTH [11]. Jakarta Utara dengan karakteristik kepadatan tinggi, alih lahan tinggi, tanah milik pemerintah terbatas, dan lahan kosong minimal sementara kuantitas RTH baru mencapai 5%, mengembangkan kombinasi beberapa strategi untuk meningkatkan kuantitas RTH.…”
Section: Abstrakunclassified
“…Alokasi kawasan lindung dapat dilakukan dengan menyediakan hutan kota dengan membebaskan daerah sempadan sungai dari bangunan [17] dan memulihkan lahan yang telah beralih fungsi menjadi fungsi RTH kembali. Memulihkan SPBU kembali menjadi RTH dilakukan di Jakarta [17] dan Surabaya [11] dan memberikan dampak yang cukup signifikan baik secara teknis dan komitmen melakukan pengendalian. Kota Makasar juga telah menetapkan ruang hijau dalam bentuk lahan wisata, sempadan, rawa, lahan konservasi sebagai kawasan lindung sebesar 22% untuk penyediaan RTH [14].…”
Section: Strategi Penyediaan Rthunclassified