2021
DOI: 10.29240/ef.v5i2.2589
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

The Implementation of Higher Order Thinking Skill (HOTS) in Junior High School: Teaching Practice and Problems

Abstract: This study is aims to find out teaching practice and problems in impelementing HOTS. This research is descriptive qualitative. Subject of this study were four English Teacher in SMPN 1 Rejang Lebong. Questionnaire and interview were used to find out data of this research. Data analyzed by using qualitative analysis. The result of this study is (1) the implementation of HOTS in SMPN 1 Rejang Lebong is well done based on Anderson Taxonomy: remembering, understanding, applying, analyzing, evaluating, and creating… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
2
0
2

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(9 citation statements)
references
References 10 publications
(9 reference statements)
0
2
0
2
Order By: Relevance
“…These are also seen as basic competencies, like the ability to read and write. HOTS can make students improve their performance and reduce their weaknesses (Feronica et al, 2021).…”
Section: The Results Of Independent Sample Testmentioning
confidence: 99%
“…These are also seen as basic competencies, like the ability to read and write. HOTS can make students improve their performance and reduce their weaknesses (Feronica et al, 2021).…”
Section: The Results Of Independent Sample Testmentioning
confidence: 99%
“…Sebagian guru berpendapat bahwa, peran guru dalam proses belajar mengajar adalah mengembangkan metode komunikasi melalui kerja kelompok, diskusi, ataupun bermain peran. (Feronica et al, 2021). Ada beberapa metode yang bisa dilakukan oleh guru untuk anak usia dini yaitu:…”
Section: Metode Pembelajaran Terhadap Siswaunclassified
“…Jika guru tidak memiliki pengetahuan dan kemampuan yang cukup terkait HOTS, maka guru akan kesulitan dalam mengajarkan dan melatih kemampuan berpikir kritis peserta didiknya. Penelitian mengungkap bahwa masih banyak guru di Indonesia yang mengalami kesulitan dalam memahami dan mengajarkan HOTS (Feronica, et al, 2021;Retnawati et al, 2016;Setyarini et al, 2018). Karena kesulitan ini, guru lebih sering menggunakan soal dalam tingkat kesukaran rendah (low level thinking skills/LOTS) yang tidak membantu peserta didik dalam mengembangkan kemampuan mereka untuk berpikir kritis (Retnawati et al, 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Ditemukan beberapa hal menarik yakni: (a) mitra mengakui selama ini lebih sering menilai kemampuan berpikir tingkat rendah dibandingkan tingkat tinggi karena belum memahami konsep asesmen HOTS, (b) mitra mengalami kesulitan membedakan kata kerja yang tepat untuk menilai LOTS dan HOTS, dan (c) mitra selama ini menggunakan soal yang sudah siap pakai yang mereka temukan dalam buku teks, buku suplemen, serta sumber lain di internet. Temuan ini serupa dengan hasil penelitian bahwa guru lebih sering menggunakan soal dalam tingkat LOTS karena merasa kesulitan dalam menyusun soal HOTS (Feronica, et al, 2021;Setyarini, et al, 2018) Di akhir sesi, tim memberikan evaluasi dalam bentuk soal tertulis (melalui aplikasi Google Form) yang harus dijawab oleh mitra secara perorangan dalam waktu 15 menit. Evaluasi pemahaman konsep asesmen bidang bahasa dibuat dalam bentuk soal pilihan ganda sejumlah 10 butir.…”
Section: Gambar 1 Penyampaian Materi Pelatihanunclassified