2019
DOI: 10.24035/ijit.16.2019.002
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

The Future Relations between the Majority and Minority Religious Groups, Viewed from Indonesian Contemporary Perspective: A Case Study of the Coexistence of Muslims and the Towani Tolotang in Amparita, South Sulawesi

Abstract: The topic of relations of several religious groups in the world from different perspectives has been a hot issue among researchers and stakeholders. This article addresses the future relations between the majority and minority religious groups, particularly a case study of Bugis Muslims and Bugis Hindus known as Towani Tolotang who live in a harmonious life in South Sulawesi seen from Indonesian contemporary perspective. The present article is based on our research conducted in 2017 and 2018. The results show … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
4
0
4

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
10

Relationship

3
7

Authors

Journals

citations
Cited by 15 publications
(12 citation statements)
references
References 16 publications
0
4
0
4
Order By: Relevance
“…Keberlangsungan Sunda Wiwitan dengan keberadaannya berada dalam kampung adat dan statusnya sebagai destinasi wisata membutuhkan upaya penguatan nilai-nilai luhur pada pada masyarakat adat karena sesungguhnya nilai-nilai tersebut dapat menjadi instrumen atau alat untuk menguatkan keberadaan dan membantu mereka beradaptasi dengan kondisi dan lingkungan yang ada (Jubba, Pabbajah, Prasodjo, & Qodir, 2019). Beberapa strategi bertahan yang dilakukan oleh masyarakat adat di Kampung Cireundeu untuk mempertahankan, adat istiadat, budaya dan kesenian di tengah keterbukaan mereka adalah dengan cara Pertama, Orang tua tetap mengajarkan ajaran leluhur agar anak-anak mereka tetap kokoh dan teguh pendirian sebagai penghayat.…”
Section: Ritual Pernikahanunclassified
“…Keberlangsungan Sunda Wiwitan dengan keberadaannya berada dalam kampung adat dan statusnya sebagai destinasi wisata membutuhkan upaya penguatan nilai-nilai luhur pada pada masyarakat adat karena sesungguhnya nilai-nilai tersebut dapat menjadi instrumen atau alat untuk menguatkan keberadaan dan membantu mereka beradaptasi dengan kondisi dan lingkungan yang ada (Jubba, Pabbajah, Prasodjo, & Qodir, 2019). Beberapa strategi bertahan yang dilakukan oleh masyarakat adat di Kampung Cireundeu untuk mempertahankan, adat istiadat, budaya dan kesenian di tengah keterbukaan mereka adalah dengan cara Pertama, Orang tua tetap mengajarkan ajaran leluhur agar anak-anak mereka tetap kokoh dan teguh pendirian sebagai penghayat.…”
Section: Ritual Pernikahanunclassified
“…Di berbagai tempat juga dapat ditemukan demikian. Di tanah Bugis misalnya, klaim bahwa Bugis adalah Islam dan sebaliknya sangat kental bahkan hingga saat ini (Jubba et al, 2018;Jubba et al, 2019). Secara kebetulan, antara masyarakat Melayu Riau dan Bugis memiliki hubungan kultural yang kuat.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Pada beberapa tempat juga dapat ditemukan di mana praktik toleransi berdasarkan kesamaan kultur. Kebersamaan antara Towani Tolotang dan Muslim di Sidenreng Rappang misalnya menunjukkan sebuah praktik kebersamaan yang lebih didasarkan pada kesamaan kultural (Jubba, Pabbajah, H Prasodjo, & Qodir, 2019). Kedua kelompok agama hidup dalam satu kurtur yang sama, yaitu Bugis.…”
Section: B Potret Kerukunan Umat Beragama DI Kabupaten Lima Puluh Kotaunclassified