The affective profiles, psychological well-being, and harmony: environmental mastery and self-acceptance predict the sense of a harmonious life

Garcia, Danilo; Nima, Ali Al; Kjell, Oscar

doi:10.7717/peerj.259

Cited by 93 publications

(87 citation statements)

References 65 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…The above mentioned finding is supported by Garcia, Al-Nima, and Kjell (2014) [20] in which good mental condition in terms of anxiety and insomnia influence human ability to adapt to changing environments. Significant relationship was found between social dysfunction and environmental mastery as evidenced by Gamma value of 0.275 (p=0.028).…”

Section: Specific Component Of Mental Health and Psychological Well-bmentioning

confidence: 71%

“…The positive correlation between the two variables indicated that the good mental they have, the more they are confident and have better positive attitude toward the self. Similarly, Garcia, Al-Nima, and Kjell (2014) [20] found that good mental condition was significantly predicted by self-acceptance. In terms of anxiety and insomnia, significant relationship was found between mental health in terms of anxiety and insomnia and self-acceptance as evidenced by the Gamma value of 0.288 at p=0.006.…”

Section: Specific Component Of Mental Health and Psychological Well-bmentioning

confidence: 86%

See 1 more Smart Citation

Correlation Between Specific Component of Mental Health and Psychological Well-Being of Filipino Older People

Espinosa¹

2017

IJBSBT

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

Section: Specific Component Of Mental Health and Psychological Well-bmentioning

confidence: 71%

Section: Specific Component Of Mental Health and Psychological Well-bmentioning

confidence: 86%

Correlation Between Specific Component of Mental Health and Psychological Well-Being of Filipino Older People

Espinosa¹

2017

IJBSBT

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Membimbing mengatur dan mengendalikan merupakan pembentukan identitas sebagai tahapan perkembangan yang telah diungkapkan oleh erikson [1]. Individu yang mampu membentuk identitasnya melalui pemenuhan diri dan beradaptasi dengan lingkungan berarti memiliki kesejahteraan psikologis [10]. Fully function being merupakan bagian dari kesejahteraan psikologis yaitu bagian dari dimensi psychological Well Being.…”

Section: Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia Volume 2 Nomor 1 Bulan unclassified

Fully Human Being Pada Remaja Sebagai Pencapaian Perkembangan Identitas

Agustriyana

Suwanto

2017

JBKI

View full text Add to dashboard Cite

Abstrak.Tulisan bertujuan mengetahui keterkaitan antara fully human being dengan perkembangan identitas pada remaja. Pada artikel ini dijelaskan tentang tahapan perkembangan remaja, teori Gestalt terkait fully human being serta faktor-faktor yang mempengaruhi fully human being pada remaja.Kata Kunci: Fully Human Being; Remaja I. PENDAHULUAN Setiap manusia berkembang sesuai dengan tahapan perkembangan dangan tugas yang harus dilaksanakan oleh masing-masing individu. Usia sering kali menjadi patokan dalam menentukan keberhasilan beserta tingkat perkembangan manusia. Tahapan perkembangan manusia memiliki keterkaitan yang sangat dekat dengan tugas perkembangan. Tahapan perkembangan manusia memiliki berbagai tingkatan yang dimulai saat manusia tersebut lahir hingga manusia tersebut tiada. Setiap ahli memiliki beberapa macam tahapan perkembangan manusia tergantung pada aspek masing-masing tahapan perkembang, yaitu aspek kognitif, afektif dan perilaku.Dilihat dari aspek perilaku, maka tahapan perkembangan manusia terbagi ke dalam delapan tahapan perkembangan yaitu tahap perkembangan kepercayaan vs kecurigaan, hingga tahap integritas vs keputusasaan. Dari delapan tahap perkembangan manusia, tahap adolescence (remaja) menjadi tahap yang berbeda dari tahap-tahap yang lain. Perbedaan itu disebabkan oleh adanya perubahan perkembangan fisik maupun psikis pada individu yang membawanya kepada perubahan perilaku. Masa Remaja (adolescence) dimulai saat manusia berada pada masa puber dan berakhir pada usia 18 atau 20 tahun.Menurut Santrock [1] remaja merupakan salah satu tahapan perkembangan manusia dengan ciri manusia tersebut sering mengalami masa krisis identitas dan ambigu. Hal yang demikian menyebabkan remaja menjadi tidak stabil, agresif, konflik antara sikap dan perilaku, kegoyahan emosional dan sensitif, terlalu cepat dan gegabah untuk mengambil tindakan yang ekstrim. Dari sifat remaja yang mudah mengalami kegoyahan emosional dan gegabah tersebut menyebabkan remaja tidak mudah untuk mempertahankan emosinya yang positif sehingga sebagian besar individu yang masuk pada tahap perkembangan remaja sering menunjukkan perilaku agresif baik kepada teman, orang tua maupun kepada orang lain yang lebih muda.Selanjutnya Erikson [2] menambahkan bahwa tugas perkembangan remaja yang paling penting adalah pembentukan identitas diri. Selama masa ini remaja mulai merasakan suatu perasaan tentang identitas diri, perasaan bahwa dirinya adalah manusia yang unik. Manusia mulai mempelajari sifat-sifat yang melekat pada dirinya sendiri, tujuan masa depan, kekuatan dan hasrat untuk mengontrol nasibnya sendiri. Masa pencarian identitas diri terjadi pada masa remaja karena masa remaja merupakan masa peralihan pembentukan identitas yang akan berlangsung sampai masa remaja akhir. Menurut Marcia [2] terdapat minimal tiga dari aspek perkembangan remaja muda yang penting untuk mengidentifikasi pembentukan identitas. Remaja muda tersebut harus yakin memperoleh dukungan orang tua, harus mencapai prakarsa (sense of industry) dan harus mampu melakukan refle...

show abstract

“…As a complement, current research suggests two definitions of well-being: subjective well-being and psychological well-being [16,17]. Subjective well-being consists of cognitive and affective components [18].…”

Section: Well-beingmentioning

confidence: 99%

Locomotion (Empowering) and Assessment (Disempowering) Self-Regulatory Dimensions as a Function of Affective Profile in High School Students

Jimmefors¹

2014

Int J Sch Cog Psychol

View full text Add to dashboard Cite

The purpose of the present study was to examine high school adolescent pupils' self-regulatory strategies in relation to psychological well-being and subjective well-being (i.e., temporal life satisfaction and affect) using the affective profiles model as the backdrop for the analysis. Participants were categorized into Self-fulfilling (high positive, low negative), High affective (high positive, high negative), Low affective (low positive, low negative) and Self-destructive (low positive, high negative) profiles according to their responses on the Positive Affect and Negative Affect Schedule. The participants also self-reported self-regulation ("assessment" and "locomotion"), temporal life satisfaction (past, present and future) and psychological well-being (e.g. Self-acceptance, environmental mastery, personal growth). Self-fulfilling adolescents, in contrast to Self-destructive adolescents, expressed high levels of temporal life satisfaction and psychological well-being. The self-regulatory "locomotion" dimension was associated to high positive affect profiles, higher life satisfaction and psychological well-being whereas the self-regulatory "assessment" dimension was associated with high negative affect profiles, lesser life satisfaction and psychological well-being. Taken together, the well-being outcomes linked to the "locomotion" dimension seem to contribute to an upward 'spiral of empowerment', reinforcing approaching or agentic behavior; while the outcome linked to the "assessment" dimension appear to consist of a downward 'spiral of disempowerment' or inaction.

show abstract

The affective profiles, psychological well-being, and harmony: environmental mastery and self-acceptance predict the sense of a harmonious life

Cited by 93 publications

References 65 publications

Correlation Between Specific Component of Mental Health and Psychological Well-Being of Filipino Older People

Correlation Between Specific Component of Mental Health and Psychological Well-Being of Filipino Older People

Fully Human Being Pada Remaja Sebagai Pencapaian Perkembangan Identitas

Locomotion (Empowering) and Assessment (Disempowering) Self-Regulatory Dimensions as a Function of Affective Profile in High School Students

Contact Info

Product

Resources

About