2018
DOI: 10.24843/soca.2018.v12.i01.p11
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Subak Memadukan Nilai Tradisional Dan Modern

Abstract: Penelitian bertujuan untuk (1) menganalisis subak yang sarat dengan nilai tradisional, tetapi menerima ide modern, dan (2) menganalisis implementasinya di lapang, bahwa subak memadukan nilai tradisional dan modern dalam membudidayakan tanaman pangan di sawah. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut. (1) Subak sarat dengan nilai tradisional, tetapi menerima nilai modern. Hal ini terjadi karena subak bersifat luwes atau supel dan dinamik dalam mengadopsi nilai-nilai modern. (2) Subak memadukan nilai tradisi… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
0
0
5

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(7 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
5
Order By: Relevance
“…Rata-rata pencapaian skor unsur parahyangan 86,66 %, unsur pawongan 90,00 % dan unsur palemalan 84,44 %. (Sudarta, 2009). Penelitian yang hampir senada tentang implementasi filsafat Tri Hita Karana untuk keberlanjutan Subak Anggabaya sebagai subak lestari, mendapatkan bahwa implementasi Parhyangan atau nilai-nilai, khususnya implementasi awig-awig subak (peraturan subak), memegang peranan paling penting dalam menopang eksistensi Subak Anggabaya sebagai subak lestari di Denpasar (Wijayanti dan Windia, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Rata-rata pencapaian skor unsur parahyangan 86,66 %, unsur pawongan 90,00 % dan unsur palemalan 84,44 %. (Sudarta, 2009). Penelitian yang hampir senada tentang implementasi filsafat Tri Hita Karana untuk keberlanjutan Subak Anggabaya sebagai subak lestari, mendapatkan bahwa implementasi Parhyangan atau nilai-nilai, khususnya implementasi awig-awig subak (peraturan subak), memegang peranan paling penting dalam menopang eksistensi Subak Anggabaya sebagai subak lestari di Denpasar (Wijayanti dan Windia, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Jaringan irigasi subak seperti DAM bangunan bagi dan saluran irigasi dari primer sampai dengan tersier, yang dulunya bersifat darurat, kemudian diubah menjadi permanen oleh pemerintah, hal ini menyebabkan frekuensi gotong royong subak menjadi berkurang. Ini menguntungkan subak, karena waktu luang anggotanya dapat dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan-kegiatan lain yang lebih ekonomis (Sudarta, 2018). Hal itu tidak berarti bahwa gotong royong sebagai salah satu bentuk kerjasama dalam subak menjadi pudar.…”
Section: Pemeliharaan Jaringan Irigasiunclassified
“…Gotong royong sebagai salah satu nilai tradisional subak tetap hidup dengan subur, paling tidak untuk pemeliharaan atau pembersihan atau pun perbaikan bangunan jaringan irigasi subak secara kolektif (Sudarta, 2018). Kegiatan-kegiatan subak dilandasi semangat gotong royong atau tolong-menolong, saling mempercayai dan menghargai berazaskan kebersamaan dan kekeluargaan serta keramahtamahan masyarakat, berlandaskan prinsip demokrasi, keadilan, transparasi, dan akuntabilitas yang berlandaskan filosofis Tri Hita Karana (Sedana, 2010) pembelajaran dari instansi yang menyangkut untuk peningkatan SDM dan sarana prasarana.…”
Section: Pemeliharaan Jaringan Irigasiunclassified
See 2 more Smart Citations