2019
DOI: 10.15575/jpib.v2i1.3445
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Studi Religiusitas, Budaya Sunda, dan Perilaku Moral pada Masyarakat Kabupaten Bandung

Abstract: This research was based on the phenomenon of religiosity and the application of Sundanese cultural values in Bandung. The purpose of this study is to determine the effect of Sundanese resilience and culture on moral behavior. The design of this study uses a causality design that aims to determine how much influence one variable has on another. The total sample were 100 villagers. The data was collected using a set of questionnaire of religiosity, Sundanese culture, and moral behaviour, with Likert model. Hypot… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
9
0
10

Year Published

2019
2019
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 19 publications
(19 citation statements)
references
References 0 publications
0
9
0
10
Order By: Relevance
“…Resolusi PBB tersebut mendukung perkembangan Psikologi Positif yang sedang menekankan banyak penelitian dalam ranah positif agar rumpun psikologi tersebut semakin berkembang pesat, terutama setelah era-era sebelumnya bidang keilmuan psikologi hanya berfokus kepada ketidakbahagiaan dan penderitaan manusia dibandingkan optimalisasi fungsi-fungsi positif individu (Jahoda, 1985dalam Ryff, 1989. Psikologi Positif adalah sebuah studi tentang fungsi manusia dalam hal positif dan berkembang pada beberapa aspek seperti biologi, personal, relasional, kelembagaan, budaya, dan dimensi global hidup (Seligman & Csikszentmihalyi, 2014 Fakta ilmiah yang menyatakan bahwa suku Sunda tidak bahagia disebabkan adanya kesenjangan ekonomi antara kelompok dengan perekonomian tinggi dan yang rendah (Jaenudin & Tahrir, 2019). Sejumlah inovasi yang telah dilakukan untuk meningkatkan indeks kebahagiaan di Jawa Barat telah dilakukan, seperti peningkatan ruang publik atau tamantaman, interaksi melalui media sosial, menemui warga tidak mampu, hingga program Kekasih Juara.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Resolusi PBB tersebut mendukung perkembangan Psikologi Positif yang sedang menekankan banyak penelitian dalam ranah positif agar rumpun psikologi tersebut semakin berkembang pesat, terutama setelah era-era sebelumnya bidang keilmuan psikologi hanya berfokus kepada ketidakbahagiaan dan penderitaan manusia dibandingkan optimalisasi fungsi-fungsi positif individu (Jahoda, 1985dalam Ryff, 1989. Psikologi Positif adalah sebuah studi tentang fungsi manusia dalam hal positif dan berkembang pada beberapa aspek seperti biologi, personal, relasional, kelembagaan, budaya, dan dimensi global hidup (Seligman & Csikszentmihalyi, 2014 Fakta ilmiah yang menyatakan bahwa suku Sunda tidak bahagia disebabkan adanya kesenjangan ekonomi antara kelompok dengan perekonomian tinggi dan yang rendah (Jaenudin & Tahrir, 2019). Sejumlah inovasi yang telah dilakukan untuk meningkatkan indeks kebahagiaan di Jawa Barat telah dilakukan, seperti peningkatan ruang publik atau tamantaman, interaksi melalui media sosial, menemui warga tidak mampu, hingga program Kekasih Juara.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Konsep spiritualitas sendiri sudah banyak dikembangkan oleh banyak ahli yang kemudian diasumsikan sebagai suatu keadaan dimana individu menyadari bahwa dirinya adalah milik Tuhannya (Fridayanti, 2015). Perspektif tersebut muncul ke dalam permukaan hidup individu dan dimanifestasikan dalam beragam perilaku yang semuanya berfokus pada pencarian makna hidup dan keseimbangan jiwa individu (Jaenudin & Tahrir, 2019;Ramdani dkk., 2018;Royanulloh & Komari, 2019;Sumanty dkk., 2018). Kesadaran-kesadaran tersebutlah yang kemudian menciptakan suatu motivasi intrinsik This study aims to examine spiritual leadership in the context of the head of the family.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Modal sosial kognitif memberikan landasan instrumental bagi desain peran, aturan, prosedur, preseden, dan jejaring yang dikembangkan oleh masyarakat sekitar hutan dalam pengelolaan sumber daya hutan. Seperangkat norma dan nilai dapat dibangkitkan dari pengetahuan masyarakat lokal yang dibagikan secara turun-temurun (Jaenudin & Tahrir, 2019). Norma dan nilai yang berkembang memberikan gambaran keyakinan dan sikap masyarakat dalam pengelolaan sumber daya hutan.…”
Section: Implikasi Bagi Kebijakan Pengelolaan Hutanunclassified